Jonathan Tirone - Bloomberg News

Bloomberg, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menggelar pertemuan darurat untuk membahas serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran serta dampaknya terhadap pengawasan terhadap cadangan uranium Iran yang nyaris mencapai tingkat senjata.

Dewan Gubernur IAEA bertemu pada Senin (16/6/2025) di Wina, hanya beberapa hari setelah pemungutan suara yang menyatakan Iran tidak mematuhi kewajiban hukumnya. Kurang dari 24 jam setelah resolusi tersebut disahkan, Israel melancarkan serangan udara ke situs-situs nuklir Iran, membunuh para ilmuwan yang terlibat dalam program tersebut, dan menggempur wilayah permukiman di ibu kota Tehran.

Para pemantau IAEA masih berada di Tehran dan akan melanjutkan inspeksi "secepat kondisi keamanan memungkinkan," ujar Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi dalam pernyataan resminya. Ia juga menyerukan agar kedua pihak menunjukkan “penahanan maksimum”.

Konflik ini sangat menyulitkan upaya IAEA dalam mengawasi cadangan uranium Iran yang sangat diperkaya dan bisa dengan cepat diubah menjadi bahan bakar untuk 10 hulu ledak nuklir jika pemerintah Iran memutuskan untuk mengembangkan senjata tersebut. Sebelum serangan dimulai, inspektur IAEA melakukan lebih dari satu kunjungan setiap hari ke fasilitas nuklir Iran dan melacak inventaris uranium hingga ke tingkat gram.