Grossi menyatakan bahwa kerusakan pada struktur permukaan di fasilitas pengayaan Natanz telah menyebabkan kontaminasi radiologis lokal, meski ia memastikan bahwa ruang bawah tanah yang luas di kompleks tersebut tidak mengalami pelanggaran. Ia juga menambahkan bahwa situs pengayaan Fordow yang sangat terlindungi tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Iran telah menerapkan “langkah-langkah khusus” untuk melindungi cadangan uranium dan mesin pengayaannya, ujar Wakil Menteri Luar Negeri Kazem Gharibabadi dalam siaran televisi pemerintah akhir pekan lalu. “Kami tidak akan lagi bekerja sama dengan IAEA seperti sebelumnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa Iran akan mempertimbangkan permintaan akses dari badan tersebut secara kasus per kasus.
Menurut Kantor Informasi Ilmiah dan Teknis Pemerintah AS, sekitar 400 kilogram uranium yang sangat diperkaya milik Iran dapat disimpan hanya dalam 16 silinder setinggi 91,4 sentimeter. Bahkan jika Israel menghancurkan infrastruktur pengayaan Iran, keberadaan material tersebut tetap harus diverifikasi.
“Iran telah mengumpulkan cadangan uranium yang sangat diperkaya dalam jumlah besar dan berkembang pesat. Ini adalah keprihatinan serius yang tidak bisa diabaikan IAEA, mengingat potensi proliferasinya,” ujar perwakilan AS McCoy Pitt dalam pertemuan di Wina. “Mari kita perjelas: tidak ada justifikasi sipil yang kredibel bagi Iran untuk memperkaya uranium hingga level tersebut, apalagi menyimpannya dalam jumlah sebesar itu.”
Ketidakmampuan IAEA secara mendadak untuk mengawasi penuh cadangan nuklir Iran kini menambah lapisan kompleksitas baru dalam konflik ini.
“Iran kini memiliki segala insentif untuk melakukan terobosan, dan mungkin memiliki cukup waktu untuk memproduksi bahan yang dibutuhkannya,” tulis Richard Nephew—perunding utama kesepakatan nuklir 2015 yang membatasi pengayaan Iran dengan imbalan keringanan sanksi—di platform X.
“Jika Anda tidak menyelesaikan masalah ini, saya tidak tahu apa yang sedang Anda lakukan,” tambahnya.
(bbn)





























