Menurut layanan darurat nasional Israel, sedikitnya lima orang tewas dalam serangan terbaru Iran, sehingga total korban jiwa sejak Jumat meningkat menjadi 18 orang. Serangan mendadak sepanjang malam itu juga melukai sedikitnya 100 orang. Serangan tersebut merupakan bagian dari gelombang balasan Teheran atas serangan pendahuluan Israel yang menargetkan program rudal balistik dan nuklir Iran.
Operasi pencarian dan evakuasi masih berlangsung di Haifa, tempat sekitar 30 orang dilaporkan terluka. Otoritas tanggap darurat mengatakan puluhan petugas telah dikerahkan ke lokasi serangan. Sebuah kebakaran juga dilaporkan terjadi di pembangkit listrik dekat pelabuhan, dilansir dari Bloomberg News.
Rekaman video menunjukkan sejumlah rudal melintas di atas Tel Aviv, dengan ledakan terdengar di kota itu dan Yerusalem. Beberapa bangunan tempat tinggal di kawasan padat Tel Aviv hancur, dan jendela-jendela hotel serta rumah-rumah di dekatnya pecah akibat ledakan, hanya beberapa ratus meter dari kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat. Dubes AS menyatakan gedung tersebut hanya mengalami kerusakan ringan dan tidak ada personel yang terluka.
Rudal-rudal yang jatuh sebelum fajar juga menghantam sekitar Shuk HaCarmel, pasar terkenal di Tel Aviv yang biasanya ramai oleh warga dan turis. Serangan juga menghantam jalan-jalan perumahan dekat Petah Tikva serta sekolah di kota Bnei Brak yang mayoritas dihuni Yahudi ultra-Ortodoks.
Pemimpin Dunia Bertemu
Para pemimpin negara-negara G7 mulai berkumpul di Pegunungan Rocky, Kanada, pada Minggu, dengan konflik Iran-Israel menjadi prioritas pembahasan. Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan bahwa salah satu tujuan utama pertemuan itu adalah memastikan Iran tidak mengembangkan atau memiliki senjata nuklir, menjamin hak Israel untuk membela diri, mencegah eskalasi konflik, dan menciptakan ruang bagi diplomasi. "Isu ini akan menjadi agenda utama di KTT G7," ujar Merz kepada awak media.
Sebelum berangkat ke KTT, Presiden AS Donald Trump ditanya apa yang akan ia lakukan untuk meredakan situasi. "Saya berharap akan ada kesepakatan. Saya rasa sudah waktunya untuk itu," ujarnya. "Terkadang mereka memang harus bertarung keras."
Harga minyak mentah Brent naik 0,5% dalam perdagangan Asia pada Senin, setelah melonjak pada akhir pekan. Meskipun lonjakan harga minyak membuat investor gelisah, pasar saham dan mata uang di Asia relatif tenang.
"Saat ini ini lebih tentang minyak daripada tentang saham," ujar Jim Carroll, penasihat senior kekayaan di Ballast Rock Private Wealth. "Pasar saham masih bertahan."
Trump Tolak Rencana Targetkan Khamenei
Di Washington, dua pejabat AS mengatakan bahwa Trump telah memveto rencana Israel baru-baru ini untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Saat ditanya soal laporan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Fox News: "Ada begitu banyak laporan palsu tentang percakapan yang tidak pernah terjadi, dan saya tidak akan menanggapi itu."
"Kami melakukan apa yang perlu kami lakukan," katanya dalam acara "Special Report with Bret Baier" di Fox.
Israel memulai serangan dengan serangan mendadak pada Jumat lalu, yang menewaskan jajaran atas militer Iran dan merusak situs nuklir mereka. Israel mengatakan kampanye militer ini akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. Iran merespons dengan bersumpah akan "membuka gerbang neraka."
Trump Peringatkan Iran Jangan Serang
Trump memuji serangan Israel namun membantah keterlibatan AS dalam aksi tersebut dan memperingatkan Iran agar tidak memperluas pembalasan dengan menyerang target AS. Dua pejabat AS menyatakan bahwa militer Amerika telah membantu menembak jatuh rudal Iran yang mengarah ke Israel.
Trump kembali menegaskan bahwa Iran dapat menghentikan konflik dengan menyetujui pembatasan ketat terhadap program nuklirnya. Iran menyatakan program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai, namun negara-negara Barat dan pengawas IAEA khawatir dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan kepada parlemen pada Senin bahwa negaranya tidak berniat membuat senjata nuklir, namun akan terus memperjuangkan haknya atas energi dan penelitian nuklir.
(prc/wep)































