Respons Serangan Israel ke Iran, Bitcoin Koreksi 4,4% ke Rp1,6 M
Redaksi
13 June 2025 10:38

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kabar terkini serangan besar Israel ke Iran hingga membuat penglima tertinggi Pasukan Garda Revolusi (IRGC), Hossein Salami, tewas, memperburuk pergerakan harga Bitcoin. Aset digital paling berharga di dunia itu mencatatkan penurunan 4,4% dalam 24 jam perdagangan terakhir, dimana koin-koin lain bahkan berkinerja lebih buruk. Namun sepanjang tahun 2025 (year to date/YTD) Bitcoin masih positif sekitar 11,6%.
Hingga pukul 10.15 waktu Indonesia, Jumat (13/6/2025), Bitcoin terlempar dari level US$104.000. Penurunan yang terpantau mulai terjadi pada dini hari, sekitar pukul 01.00 adalah catatan terbesar dalam satu pekan terakhir.
Bahkan sepanjang hari ini Bitcoin sempat ditransaksikan paling rendah di US$100.516,27 berdasarkan data Barchart. Posisi sementara hingga Jumat siang Bitcoin berada di kisaran US$103.641 (sekitar Rp1,69 miliar).
Sebagai catatan pada awal Juni Bitcoin bergerak cukup landai di kisaran US$101.555, turun sekitar 3% mengantisipasi pertengkaran Elon Musk dan Donald Trump. Saat situasi mereda, harga BTC mulai merangkak karena optimisme RUU stablecoin AS, namun kini pasar memilih untuk melepas sebagian kepemilikan hingga harga terkoreksi.
Caroline Mauron, salah satu pendiri Orbit Markets, penyedia likuiditas untuk turunan kripto menyatakan, serangan Israel ke Iran berpotensi menyeret harga Bitcoin ke US$101.000.