Jadwal tersebut masih dapat berubah tergantung pada apakah ada rintangan baru yang muncul. Jika beberapa minggu ke depan pekerjaan pengembangan terbukti menjanjikan, Apple dapat mempertimbangkan untuk memberikan preview fitur-fitur tersebut saat meluncurkan iPhone berikutnya pada musim gugur, kata salah satu orang, meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat.
Pembaruan ini sudah lama dinantikan. Apple awalnya memperkenalkan fitur-fitur Siri next-gen Konferensi Pengembang Seluruh Dunia (WWDC) bulan Juni 2024. Idenya adalah untuk memodernisasi asisten suara - pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011 - yang belum bisa mengimbangi chatbot dan alat AI lainnya.
Teknologi yang sedang dikembangkan ini mencakup sistem yang disebut App Intents, yang memungkinkan Siri untuk mengontrol aplikasi dan tindakan dalam aplikasi secara lebih tepat di seluruh perangkat Apple. Jika waktu rilis terbaru ini benar, Apple akan menghabiskan waktu hampir dua tahun antara periode pengumuman dan menghadirkannya kepada pelanggan. Penundaan banyak jadi sorotan karena kemampuan Siri merupakan bagian dari pemasaran iPhone 16 tahun lalu - meskipun Siri yang baru belum siap.
Secara internal, tim AI dan marketing Apple telah saling menyalahkan satu sama lain. Pihak teknisi menyalahkan marketing karena terlalu banyak mengumbar fitur. Sebaliknnya, marketing meyakini bahwa fitur tersebut beroperasi sesuai jadwal yang diberikan oleh tim AI, menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini.
Masih ada perdebatan tentang seberapa banyak fungsionalitas AI yang harus dibangun sendiri oleh Apple dan berapa banyak yang harus didorong ke mitra seperti OpenAI. Dan Apple telah mengadakan diskusi internal tentang membeli perusahaan startup yang lebih kecil terkait AI.
Di dalam Apple, tujuan awalnya adalah untuk menyiapkan fitur Siri pada musim gugur 2024, bersamaan dengan iPhone baru. Target tersebut kemudian bergeser ke musim semi 2025. Perusahaan secara pribadi mengharapkan peluncuran sebagai bagian dari iOS 18.4, sebelum memindahkan target lagi ke bulan Mei dengan iOS 18.5.
Pada bulan Maret, perusahaan menunda fitur-fitur tersebut tanpa batas waktu. Apple lantas mengatakan bahwa fitur-fitur tersebut tidak akan tiba sampai suatu saat di tahun mendatang. Penundaan disebab karena kendala teknis yang membuat teknologi tersebut tidak berfungsi dengan baik pada sepertiga waktu, Bloomberg News melaporkan awal tahun ini.
Tantangan utama secara teknis: Kemampuan Siri pada dasarnya dibagi menjadi dua untuk iOS 18. Apple menggunakan sistem yang sudah ada untuk common tasks, seperti mengatur timer dan melakukan panggilan, dan platform generasi lebih baru untuk fitur Siri yang ditingkatkan. Menggabungkan dua arsitektur tersebut menyebabkan bug, sehingga Siri harus dibangun ulang sepenuhnya.
Masalah ini memicu 'percikan api' di dalam Apple, yang menyebabkan VP senior AI, John Giannandrea, diberhentikan dari semua pengawasan produk yang berhadapan langsung dengan konsumen. Hal ini termasuk pengelolaan Siri dan unit robotika rahasia Apple.
Pada WWDC pekan ini, Giannandrea tidak banyak bicara dan menjadi berbeda dibandingkan tahun sebelumnya ketika ia berbicara dalam sejumlah wawancara media tentang platform Apple Intelligence dan update AI perusahaan. Dia juga menjadi kurang berpengaruh secara internal, menurut orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang masalah ini. Beberapa eksekutif percaya bahwa dia harus benar-benar fokus pada penelitian AI, yang dipandang sebagai kekuatannya. Dia terus mengawasi pengembangan model bahasa yang besar - dasar dari AI generatif - dan pengujian teknologi AI.
Proses engineering atas fitur asisten suara diambil alih oleh Mike Rockwell, pemilik proyek headset Apple Vision Pro, dan serta senior vice president of software engineering Craig Federighi. Kedua eksekutif tersebut memainkan peran penting dalam pengumuman software terbaru Apple di WWDC. Rockwell sekarang memimpin pekerjaan Siri LLM, nama internal untuk sistem baru yang mendasari layanan ini dan mengaktifkan fitur-fitur yang tertunda.
Meskipun Apple mengumumkan perombakan desain besar-besaran untuk semua platformnya minggu ini, Apple tidak memperkenalkan fitur-fitur AI internal yang utama selain membuka large language models (LLM) untuk para pengembang dan menambahkan terjemahan langsung ke panggilan dan pesan teks. Apple juga tidak memperkenalkan atau mendemonstrasikan fitur-fitur Siri, meskipun Federighi telah menjelaskan penundaan tersebut.
“Pekerjaan ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai standar kualitas tinggi kami, dan kami berharap dapat berbagi lebih banyak tentang hal ini di tahun mendatang,” ujarnya di awal presentasi yang berdurasi sekitar 90 menit tersebut.
Federighi dan para eksekutif lain juga berusaha mengesampingkan kesulitan perusahaan dalam bidang AI, dengan mengatakan bahwa fitur Siri yang ditunda hanyalah bagian dari dorongan lebih luas. Dan bahwa kesuksesan dalam AI akan ditentukan dalam beberapa tahun ke depan.
Kenyataannya, penundaan ini telah memberikan dampak. Teknologi ini merupakan bagian dari rencana smart home hub yang kini telah ditunda, sehingga Apple tidak dapat beralih ke kategori produk baru, demikian dilaporkan Bloomberg. Home hub adalah perangkat berbasis layar yang dapat ditempelkan di dinding atau diletakkan di atas meja. Sistem operasi untuk produk ini sangat bergantung pada fitur-fitur baru Siri - dan penundaan upgrade software ini memaksa Apple berdampak pada perilisan perangkat yang telah ditetapkan untuk bulan Maret.
Kekhawatiran yang lebih besar adalah bagaimana upaya Apple yang masih baru dalam bidang AI akan mempengaruhi kategori perangkat di masa depan. Apple ingin meluncurkan kacamata pintar tahun depan yang menampilkan kamera yang disempurnakan dengan AI yang dapat memindai lingkungan sekitar. Namun saat ini, perusahaan ini masih bergantung pada OpenAI dan Google milik Alphabet Inc. untuk analisis gambar.
Di masa depan, Apple sedang mengerjakan perombakan Siri yang lebih ambisius. Hal ini akan mengubah asisten menjadi always-on device copilot dan lebih komunikatif. Apple juga memiliki tim yang mengeksplorasi aplikasi mirip chatbot-dijuluki Knowledge- dan dapat memanfaatkan open web. Proyek chatbot ini dipimpin oleh Robby Walker. Dia sebelumnya memimpin tim yang mengembangkan Siri, hingga akhirnya dibebastugaskan saat perombakan di awal 2025. Hal ini telah memicu kekhawatiran di dalam perusahaan mengenai apakah timnya mampu menghadapi tantangan terbaru, demikian dilaporkan Bloomberg.
(bbn)

































