Logo Bloomberg Technoz

Sedangkan won Korsel masih melemah pagi ini, tergerus 0,37%, bersama yen 0,17%, dolar Singapura 0,08%, peso 0,04% dan dolar Hong Kong 0,01%.

Di pasar offshore, rupiah NDF bergerak melemah terbatas di kisaran Rp16.280/US$.

Sentimen pasar global sebenarnya memberikan dukungan pada aset-aset emerging market termasuk Indonesia. Meredanya ketegangan antara AS dan Tiongkok memberikan optimisme bahwa dua negara akan mencari titik temu yang bisa berdampak positif pada perbaikan perdagangan global.

Di tengah sentimen pasar global yang positif, IHSG malah dibuka merah. Indeks saham yang kemarin sudah mencetak reli lebih dari 1%, pagi ini melemah 0,17% di level 7.219.

Sedangkan pasar surat utang negara pagi ini bergerak variatif harganya, cenderung melemah. Ditandai dengan kenaikan imbal hasil untuk seri 2Y dan 10Y. 

Kesepakatan Inggris

Dua negara berukuran ekonomi terbesar di dunia, yang berseteru perihal perdagangan, telah menyepakati kesepakatan awal tentang cara implementasi konsensus yang dicapai kedua pihak di Jenewa, Swiss.

Meski rincian lengkap kesepakatan mereka belum tersedia, negosiator AS mengatakan mereka "sangat yakin" masalah seputar pengiriman mineral dan magnet tanah jarang akan diselesaikan melalui implementasi kerangka kerja tersebut.

"Kami telah mencapai kerangka kerja untuk menerapkan konsensus Jenewa," kata Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick kepada wartawan di London, dilansir dari Bloomberg.

Delegasi AS dan China kini akan membawa proposal tersebut kembali kepada pemimpin masing-masing, kata kepala negosiator perdagangan China Li Chenggang, setelah dua hari diskusi berlangsung hampir 20 jam di mansion bergaya Georgia dekat Istana Buckingham.

"Setelah presiden menyetujuinya, kami akan berusaha untuk menerapkannya," imbuh Lutnick.

Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengatakan tidak ada pertemuan lain yang dijadwalkan, tetapi menambahkan bahwa pihak AS dan China sering berkomunikasi dan akan melakukannya kapan pun dibutuhkan.

Perkembangan terbaru itu telah menyuntikkan semangat ke pasar dan menyalakan sentimen risk-on. Bursa Asia pagi ini bergerak hijau seperti Nikkei, juga bursa saham Korsel.

Sentimen de-eskalasi perang dagang Tiongkok versus AS seharusnya bisa memberi dukungan pada pasar domestik. Arus modal asing yang kemarin kembali ke pasar saham, dengan asing net buy US$ 63,5 juta, mungkin akan berlanjut.

Sementara di pasar surat utang negara, selama Juni ini, asing juga masih membukukan net buy senilai US$ 175,9 juta.

Kemarin, gelar lelang sukuk negara (SBSN) juga mencetak animo tinggi dengan nilai incoming bids memecahkan rekor terbesar selama 2025 ini, yakni sebesar Rp36,89 triliun.

Nilai penawaran masuk dari investor itu naik 48,73% dibanding lelang sukuk sebelumnya. Pemerintah tetap menerbitkan SBSN sesuai target indikatif sebesar Rp8 triliun kendati animo investor melesat.

(rui)

No more pages