Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan diskusi antara Washington dan Beijing ‘Berbuah hasil,’ sementara Menteri Keuangan Scott Bessent menyebut pertemuan tersebut “Baik.”

“Kami baik-baik saja dengan China. China tidak mudah,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin. “Saya hanya mendapat laporan yang baik.”

Pembicaraan akan berlanjut ke hari kedua, menurut seorang pejabat AS, karena kedua pihak berusaha meredakan ketegangan terkait pengiriman teknologi dan tanah jarang.

Perdagangan saham di regional Asia, terutama China, di Hong Kong mulai memasuki pasar bullish tersengat sejumlah sentimen akan harapan pembicaraan tersebut menandai meredanya ketegangan perdagangan.

Selama diskusi berlangsung, Washington dan Beijing sepakat untuk menurunkan tarif selama 90 hari untuk memberi jeda mengatasi ketidakseimbangan perdagangan yang oleh pemerintahan Trump akibat persaingan yang tidak adil.

“Kebijakan dagang masih jadi faktor ketidakpastian makro terbesar,” tulis Kyle Rodda, Analis Pasar Senior di Capital dot com.

“Jika negosiasi menunjukkan kemajuan lanjutan, pasar bisa mendapatkan dorongan baru di awal pekan ini.”

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, pembicaraan antara Presiden Trump dan Presiden Xi, yang dilanjutkan dengan pertemuan delegasi AS dan China di London saat ini, berpotensi menjadi faktor positif bagi pergerakan indeks karena meredakan ketegangan perang tarif. 

Donald Trump dan Xi Jinping. (Bloomberg)

Selain itu, kabar berbagai rencana realisasi investasi Danantara juga akan menjadi sentimen yang menarik di pasar.

Pasar menantikan lanjutan negosiasi antara RI dan AS yang diagendakan berlangsung pada pekan ini. Pemerintah mengirimkan delegasi untuk melakukan negosiasi di Washington DC, AS.

Indonesia menjadi salah satu negara yang telah mengirimkan proposal negosiasi tarif ke AS. Pemerintah Indonesia akan bernegosiasi di bidang tarif, hambatan non tarif, perdagangan digital, aturan asal barang serta isu keamanan ekonomi dan nasional. 

Melanjutkan sentimen itu, Phintraco, secara teknikal, indikator stochastic RSI berada di area oversold dan menunjukkan potensi golden cross.

Histogram volume juga menunjukkan minat beli mulai lebih besar daripada tekanan jual. Jika pergerakan IHSG mampu bertahan di atas level MA–200 sekitar 7.133, maka IHSG diperkirakan akan kembali bergerak menguat dan berpotensi menutup gap up di 7.166.

“Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi menguji level resistance di 7.170,” jelas Phintraco.

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ESSA, ICBP, INTP, BBNI, dan ISAT.

Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG saat ini berada di atas support psikologis 7.000 dan mencoba rebound setelah uji area Fibonacci 0.618 (6.975).

Resistance terdekat berada di 7.172 dan area kuat 7.254–7.325. Selama bertahan di atas 7.000, arah jangka pendek masih positif. 
 
“IHSG berpotensi menguat terbatas sembari investor menunggu rilis data penting global pada perdagangan minggu kedua bulan Juni ini,” mengutip paparan BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Selasa (10/6/2025).

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, BBNI, TPIA, dan ERAA.

Mengutip riset CGS International Sekuritas Indonesia, menguatnya mayoritas Bursa Wall Street seiring adanya harapan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika dan China diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.

Sementara itu diluncurkannya stimulus ekonomi oleh Pemerintah, meredanya aksi jual investor asing, dan naiknya harga beberapa komoditas berpeluang menjadi tambahan sentimen positif untuk IHSG. 

“IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan kisaran support 7.080–7.045 dan resistance 7.145–7.180,” analisisnya.

(fad/wep)

No more pages