Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini, bursa modal Indonesia libur perayaan Hari Raya Idul Adha. Alhasil, pekan ini, berakhir lebih cepat bagi pergerakan aset-aset di pasar keuangan tak terkecuali rupiah.

Rupiah cenderung stabil pada pekan pertama Juni di tengah berbagai sentimen pasar global yang masih berkelindan seputar kebijakan tarif dagang Amerika Serikat (AS) juga arus keluar modal asing dari pasar domestik.

Di pasar spot selama periode pekan pendek ini, pekan pertama bulan Juni, rupiah hanya mencetak penguatan tipis 0,09% dan ditutup di level Rp16.275/US$. Penguatan rupiah yang tipis saja berlangsung ketika indeks dolar AS sebenarnya melemah cukup banyak. 

DXY pada saat yang sama bergerak melemah 0,53% sehingga memberikan ruang penguatan cukup besar pada mata uang Asia lain, seperti won Korsel yang menguat 2,07% pada saat yang sama. Disusul baht 0,97% ringgit 0,7%, dolar Singapura 0,5%, yuan offshore 0,48%, yen 0,38%, yuan Tiongkok 0,37%, peso 0,24%.

Penguatan rupiah pada pekan pendek ini berada di urutan terbawah kedua di Asia, hanya lebih baik dari dolar Taiwan, serta rupee India dan dolar Hong Kong yang melemah.