Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) menyebut investasi hulu minyak pada tahun ini berpotensi makin tertekan, berbanding lurus dengan ekspektasi penurunan permintaan terhadap energi fosil.

Dalam laporan terbarunya, yang mencakup kajian untuk 19 negara dan wilayah, IEA menyebut investasi hulu minyak diperkirakan turun secara anual untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 pada 2020.

“[Investasi hulu minyak diperkirakan mengalami] penurunan 6% pada 2025, terutama didorong oleh koreksi tajam dalam pengeluaran untuk minyak ketat Amerika Serikat [AS],” papar IEA dalam laporan Investasi Energi Dunia edisi 2025, terbit Kamis (5/6/2025).

Berbanding terbalik, investasi hulu gas alam cair atau liquefied natual gas (LNG) baru diestimasikan menguat karena proyek-proyek baru di AS, Qatar, Kanada, dan tempat lain bersiap untuk beroperasi.

“Antara 2026 dan 2028, pasar LNG global akan mengalami pertumbuhan kapasitas terbesarnya,” papar lembaga yang berbasis di Paris, Prancis itu.