Logo Bloomberg Technoz

Lonjakan Impor Tak Biasa Kala Manufaktur Kontraksi, Ada Apa?

Redaksi
03 June 2025 09:15

Ilustrasi ekspor impor Indonesia. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi ekspor impor Indonesia. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia membukukan kinerja dagang ekspor impor bulan April dengan kemerosotan nilai surplus yang tajam, di luar ekspektasi pasar.

Nilai surplus yang menyentuh angka terendah dalam lima tahun terakhir, memberi peringatan akan risiko kenaikan defisit transaksi berjalan ke depan bila tren lonjakan impor terus berlanjut di kala laju ekspor stagnan dan cenderung lesu.

Defisit transaksi berjalan yang melebar akan memberi tekanan besar pada rupiah sehingga bisa kembali terlempar melemah di kisaran April, ketika mata uang Indonesia menjebol level terlemah dalam sejarah.


Pada April lalu, sesuai data yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik pada Senin kemarin (2/6/2025), nilai surplus dagang RI ambles menjadi tinggal US$ 158,8 juta, jauh menurun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,32 miliar.

Ilustrasi Ekspor Impor (Bloomberg Technoz)

Kemerosotan nilai surplus dagang adalah akibat lonjakan impor pada April yang naik tajam hingga 21,84% dibandingkan April tahun sebelumnya. Sementara, pada saat yang sama, ekspor hanya tumbuh 5,76% year-on-year (yoy).