Logo Bloomberg Technoz

Dalam sesi tanya jawab dengan media, Bostic juga mengungkapkan bahwa ia masih melihat potensi satu kali pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin pada tahun 2025.

Para pejabat The Fed sendiri telah memberi sinyal akan mempertahankan suku bunga hingga mereka memiliki pemahaman lebih jelas tentang dampak kebijakan Presiden Donald Trump terkait tarif, imigrasi, dan pajak terhadap ekonomi AS. Sejumlah ekonom dan pembuat kebijakan memprediksi tarif tersebut akan memperlambat pertumbuhan dan mendorong kenaikan harga, tergantung bagaimana penerapannya di lapangan.

Bostic menjelaskan bahwa riset yang dilakukan oleh para ekonom di kantor The Fed Atlanta menunjukkan bahwa tekanan harga akibat tarif kemungkinan akan mulai muncul dalam beberapa minggu ke depan. Tekanan tersebut bisa mereda jika tercapai kesepakatan dagang yang menurunkan tarif, ujarnya. Namun jika “tarif tinggi tetap bertahan, maka kemungkinan besar yang terjadi justru sebaliknya.”

Menurut Bostic, para pejabat The Fed mungkin masih bisa “mengabaikan” lonjakan harga yang terjadi satu kali akibat tarif. Namun risikonya akan berbeda jika tarif memicu inflasi yang lebih persisten.

“Kalau itu terjadi, maka ada risiko inflasi dan ekspektasi inflasi yang tinggi akan mengakar lebih lama, dan itu bisa membutuhkan respons kebijakan,” jelas Bostic.

Keputusan Sulit

Saat ditanya apakah data inflasi terbaru cukup untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, bila tidak ada ketidakpastian seperti tarif, Bostic mengakui situasinya cukup rumit. Indikator harga pilihan The Fed menunjukkan inflasi berada di level 2,1% hingga April.

“Saya rasa ini keputusan yang sulit,” ujar Bostic, mengakui adanya sinyal positif dalam data. Namun, ia menambahkan, indikator mendasar “masih menunjukkan tanda bahaya.”

“Jadi kalau itu kita jadikan sebagai baseline, lalu ditambah lagi dengan ketidakpastian saat ini, banyak model ekonomi justru memperkirakan akan ada tekanan kenaikan harga di masa mendatang,” katanya. “Hal itu membuat saya sangat berhati-hati untuk buru-buru melakukan pemangkasan saat ini.”

Sementara itu, Deputi Gubernur The Fed Lisa Cook dalam kesempatan terpisah menekankan pentingnya stabilitas harga untuk menciptakan kondisi pasar tenaga kerja yang kuat dalam jangka panjang.

“Dalam mempertimbangkan arah kebijakan moneter ke depan, saya akan menyeimbangkan mandat ganda kami dengan seksama, dan mempertimbangkan bahwa stabilitas harga sangat penting untuk tercapainya kondisi tenaga kerja yang kuat dan berkelanjutan,” kata Cook dalam acara Council on Foreign Relations di New York.

Ia menambahkan bahwa kebijakan moneter The Fed saat ini berada dalam posisi yang cukup fleksibel untuk merespons berbagai perkembangan ekonomi yang mungkin terjadi.

Para pelaku pasar secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan 17–18 Juni mendatang di Washington. Dalam pertemuan tersebut, The Fed juga akan merilis proyeksi terbaru mengenai suku bunga, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kondisi ketenagakerjaan.

(bbn)

No more pages