Tantangan E-commerce Indonesia yang Berujung Badai PHK TikTok Cs
Redaksi
04 June 2025 08:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Peneliti Center of Digital Economy and Small Medium Enterprises di Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Izzudin Al-Farras, menjabarkan alasan di balik belum meredanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pada industri e-commerce di Indonesia. Terbaru adalah kabar PHK massal TikTok Tokopedia fase kedua pasca keduanya bersinergi.
Izzudin menjelaskan, kini pelaku e-commerce mulai meninggalkan strategi "bakar uang", yang sempat booming di awal industri ini tumbuh, demi mewujudkan profitabilitas. Terlebih selama beberapa tahun terakhir persaingan menjadi yang terbaik antara pemain juga belum surut.
"PHK yang terjadi pada industri e-commerce juga merupakan upaya perusahaan untuk mencapai profitabilitas dan upaya mengurangi 'bakar uang' di tengah semakin ketatnya persaingan antar e-commerce untuk menguasai pasar," kata Izzudin kepada Bloomberg Technoz, Rabu (4/6/2025).
Untuk diketahui "bakar uang" dari para platform marketplace menjadi bagian dari penarik pelanggan berbelanja. Salah satu caranya adalah mensubsidi biaya jasa aplikasi, yang secara bisnis menjadi sumber pendapatan mereka.
Atas dorongan persaingan pula, masing-masing aplikasi e-commerce terpacu menghadirkan produk layanan terbaik. Lantas, mereka melakukan rekrutmen talenta berpengalaman di industri. Efeknya adalah gaji pekerja sektor e-commerce menjadi tergolong tinggi.