"Kalau kita lihat empat bulan tetapi 45% sudah terealisasi pembiayaan anggaran, frontloading lebih maju," ujarnya. 

Dalam pemaparan kinerja APBN per Maret 2025, Sri Mulyani juga menjelaskan memaparkan kenaikan pembiayaan karena Pemerintah Indonesia menerapkan strategi frontloading. 

"Memang kalau lihat year-on-year, kami melakukan strategi frontloading untuk mengantisipasi ketidakpastian. Tahun ini, ketidakpastian even higher dari [Presiden AS] Donald Trump, ekpekstasi inflasi di AS meningkat, FFR [Fed Fund Rate, suku bunga acuan AS] jadi dalam posisi sulit keputusan menurunkan suku bunga," terang Sri Mulyani.

"Sehingga suku bunga cenderung bertahan tinggi dan hubungan Trump dengan Fed Chairman [Gubernur The Fed Jerome Powell] tidak terlalu baik yang terlihat dan menimbulkan tambahan risiko."

Dengan latar belakang itu, ia menilai strategi frontloading pembiayaan sudah baik. "Saya harap bisa memberikan situasi APBN dan kenapa kita melaksanakan APBN dengan hati-hati," pungkas Sri Mulyani. 

(dov/wep)