Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono melaporkan realisasi pembiayaan untuk anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) adalah Rp279,2 triliun per 30 April 2025. Angka ini meningkat Rp29,2 triliun dibandingkan Rp250 triliun hingga Maret 2025. 

Realisasi itu juga mencakup 45,3% dari target Rp616,2 triliun pada APBN 2025. Thomas menyatakan, "artinya pembiayaan kita on-track dan mencatat kinerja baik," dikutip Sabtu (24/5/2025). 

Thomas mengatakanm, pemenuhan pembiayaan dilakukan dengan dua langkah mitigasi risiko.

Pertama, pengadaan pembiayaan utang secara pruden, fleksibel, oportunistik, dan terukur, mencakup aspek waktu, besaran, instrumen dan mencampurkan mata uang (currency mix). Kedua, pelaksanaan prefunding dan cash buffer yang memadai dan manajemen aktif kas dan utang. 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah menerapkan strategi frontloading sehingga realisasi pembiayaan sudah mencapai 45% dari target APBN meski masih awal tahun. Frontloading adalah istilah untuk menyebut penarikan utang, melalui penerbitan surat utang, dalam jumlah besar di awal tahun anggaran.