Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat hingga melesat di zona hijau, terapresiasi 61,65 poin dan 0,87% di posisi 7.156,25 pada Rabu (21/5/2025) Sesi I jelang pengumuman kebijakan suku bunga acuan BI Rate, usai Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) dua hari ini.
IHSG sempat menyentuh level tertinggi 7.159,32 usai kenaikan sejak pagi hari tadi. Adapun level terendah menyentuh level 7.109,22 yang sempat terjadi sesaat kala pembukaan perdagangan.

Total transaksi setengah hari ini mencapai Rp7,63 triliun, dari sejumlah 13,84 miliar saham yang ditransaksikan sepanjang perdagangan. Dengan frekuensi yang terjadi sebanyak 783 ribu kali diperjualbelikan.
Tercatat ada penguatan 359 saham, dan 242 saham yang melemah. Sisanya 195 saham stagnan.
Sejumlah saham berkapitalisasi besar, atau saham Big Caps jadi pendorong penguatan laju IHSG di samping sentimen fundamental perekonomian dalam negeri. Saham-saham barang baku, saham properti, dan saham infrastruktur mencatatkan penguatan paling tinggi, dengan masing-masing menguat mencapai 2,36%, 2,08% dan 1,21%.
Menguatnya IHSG merupakan efek secara langsung dari melesatnya sejumlah saham Big Caps.
Deretan saham unggulan, Rabu (21/5/2025) pada Sesi I.
- Bank Central Asia (BBCA) menyumbang 15,42 poin
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyumbang 9,22 poin
- Bank Mandiri (BMRI) menyumbang 6,64 poin
- Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menyumbang 5,62 poin
- Amman Mineral Internasional (AMMN) menyumbang 5,56 poin
- Aneka Tambang (ANTM) menyumbang 3,49 poin
- Barito Pacific (BRPT) menyumbang 2,51 poin
- Bank Negara Indonesia (BBNI) menyumbang 2,17 poin
- Bank Mega (MEGA) menyumbang 1,93 poin
- MNC Digital Entertainment (MSIN) menyumbang 1,65 poin
Perhatian investor tertuju dan berfokus ke Thamrin di mana kantor pusat Bank Indonesia berada. Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat sudah menggelar pertemuan sedari kemarin, dan akan mengumumkan hasil RDG, pada siang hari nanti.
Rapat Dewan Gubernur BI yang telah digelar sejak 20 Mei kemarin dan dijadwalkan akan mengumumkan keputusan siang nanti pukul 14.00 WIB, diperkirakan akan menghasilkan vonis cut untuk BI Rate hingga ada di level 5,5%.
Mengacu konsensus yang dihelat oleh Bloomberg, sebanyak 22 dari 35 Ekonom/ Analis yang disurvei, mengestimasikan BI Rate akan dipangkas menjadi 5,5%. Sedang, 13 diantaranya memperkirakan BI Rate akan tetap bertahan, hold.
Artinya, konsensus pasar untuk keputusan RDG BI hari ini tidak bulat. Porsi itu dinilai mempertimbangkan ketidakpastian global yang dinilai masih besar, di tengah masih berlangsungnya perang dagang.

Kajian yang dilansir LPEM Universitas Indonesia juga memproyeksikan BI Rate kemungkinan masih ditahan lagi pada RDG kali ini.
“Inflasi dan stabilitas rupiah baru-baru ini menunjukkan adanya ruang untuk pelonggaran moneter. Namun, masih belum jelas apakah stabilitas ini akan berkelanjutan. Mengingat masih ada risiko eksternal, BI perlu mempertahankan BI rate di 5,75% dan tetap berhati-hati sampai kondisi global menjadi lebih dapat diprediksi,” kata Ekonom LPEM UI, Teuku Riefky.
Satria Sambijantoro, Head of Research Bahana Sekuritas, juga berpendapat sebaiknya BI Rate ditahan lagi di level saat ini pada pertemuan bulan Mei.
Menurutnya, mungkin memang ada sedikit pembenaran untuk melonggarkan kebijakan bila melihat posisi nilai tukar rupiah saat yang sudah kembali ke level Rp16.400/US$. Namun, posisi tersebut sebenarnya tetap sama dengan empat bulan silam.
“Bahkan Bank Sentral harus khawatir karena USD–IDR lebih lemah dalam perspektif perdagangan, karena mata uang tersebut tidak terapresiasi meskipun tren dolar secara umum melemah,” kata Satria dalam catatannya.
Kala investor mengantisipasi rilis BI Rate hari ini, Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG kembali uji MA–200 di kisaran level 7.140 diiringi pembentukan histogram MACD yang cenderung sideways, sementara indikator Stochastic RSI membentuk death cross pada overbought area.
“Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 7.100–7.180 pada perdagangan Sesi II Rabu,” mengutip riset Phintraco Sekuritas siang hari ini.
(fad/wep)