Logo Bloomberg Technoz

Hilirisasi Nikel Filipina Mau Disokong AS, Berdampak ke RI?

Mis Fransiska Dewi
19 May 2025 10:30

Aktivitas penambangan nikel milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku milik Harita Nickel. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)
Aktivitas penambangan nikel milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku milik Harita Nickel. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Rencana Filipina memacu hilirisasi nikel dengan disokong investasi dari Amerika Serikat (AS) diyakini tidak akan berdampak banyak ke Indonesia, yang sudah lebih dahulu melakukan penghiliran dengan ditopang banyak pemodal China.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar menjelaskan Indonesia sudah memiliki pangsa serapan pasar yang pasti untuk komoditas nikel olahan yang diekspor.

“Jika AS lebih memilih Filipina tidak akan berdampak banyak ke Indonesia, [karena] sebagian besar—hampir semua — produk olahan nikel Indonesia [dijual] ke China, jadi tidak pengaruh,” ujarnya saat dihubungi baru-baru ini.

Kawasan industri penghiliran nikel Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Dia menyebut, meski AS lebih memilih berinvestasi hilirisasi nikel ke Filipina, hubungan baik dan hubungan bisnis dengan Negeri Paman Sam tetap harus dijaga.

“Jadi arah industri nikel saat ini dan ke depan itu ke China. Jadi jika AS ke Filipina tidak akan berdampak besar.”