Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penyusunan Initial memorandum Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) sejalan dengan upaya Indonesia untuk mengatasi persoalan tarif dengan Amerika Serikat.

Initial memorandum adalah dokumen penting dalam proses menuju keanggotaan Indonesia pada OECD. Dokumen ini mengkaji keselarasan regulasi dengan instrumen-instrumen pada OECD. 

Airlangga menggarisbawahi AS menetapkan standar OECD sebagai patokan (benchmark) dalam negosiasi dengan AS untuk tarif dan non-tarif.

"Kenapa standar OECD penting? karena ini dijadikan benchmark dalam negosiasi dengan AS. Ternyata AS menggunakan benchmark untuk tarif dan non-tarif merujuk kepada OECD dan ini berarti satu jalan," ujar Airlangga saat ditemui di kantornya, Jumat (16/5/2025).

Airlangga mengatakan telah membahas initial memorandum dengan kementerian/lembaga pada rapat koordinasi terbatas (rakortas) pada hari ini, Jumat (16/5/2025). Pemerintah sepakat untuk menyelesaikan dokumen strategis itu pada Senin (19/5/2025).