Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Senior Wanti-wanti Perang Dagang: RI Harus Posisi Netral

Dovana Hasiana
15 May 2025 14:12

Ilustrasi Ekspor Impor (Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Ekspor Impor (Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah Indonesia harus mempertahankan sikap yang seimbang antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam perang dagang.

Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 1993-1998 Soedradjad Djiwandono menyoroti posisi Indonesia dalam perdagangan internasional yang masih lebih kecil dibandingkan dengan AS dan China yang merupakan dua raksasa ekonomi tersebut.

Menurut Soedradjad, sikap netralitas dengan AS dan China selama ini sudah ditunjukkan oleh Singapura. Maka, Indonesia dinilai harus mampu meniru negara tetangga tersebut.


"Jangan terlalu dekat dengan AS sehingga China marah, jangan terlalu dekat sama Chinaa agar AS tidak marah. Kalau kita orang tidak terlalu kuat, jangan sok merasa hebat sekali, tahu diri dan tidak bikin onar," ujar Soedradjad dalam agenda Trump Effect: Bagaimana Indonesia Mendulang Peluang di tengah Perang Dagang, dikutip Kamis (15/5/2025).

Di sisi lain, Soedradjad menilai langkah tim delegasi Indonesia - yang termasuk paling awal melakukan negosiasi - merupakan hal yang tepat. Meski belum terdapat hasil konkret dari negosiasi tersebut, tetapi tim delegasi mampu diterima dengan baik oleh pemerintah AS seperti US Secretary of Commerce Howard Lutnick hingga Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR).