Seorang perwakilan dari perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, menolak berkomentar mengenai kemampuan baru ini.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari strategi Apple untuk mengintegrasikan AI ke dalam fitur-fitur inti mereka. Versi pertama Apple Intelligence, yang diluncurkan tahun lalu, menambahkan alat untuk mengedit teks dan meningkatkan tulisan — di mana pun teks dapat dimasukkan — serta fitur untuk merangkum notifikasi, membuat emoji khusus, menghapus elemen yang tidak diinginkan dari gambar, dan membuat sketsa.
Pendorong utama di balik fitur baterai ini adalah iPhone 17 versi tipis yang akan datang, yang akan ditawarkan sebagai alternatif dari model standar dan Pro. Karena desainnya yang lebih ramping, iPhone baru ini akan memiliki baterai yang jauh lebih kecil — dan waktu penggunaan yang lebih singkat dibandingkan model lainnya.
Dengan mengoptimalkan daya tahan baterai menggunakan AI, Apple bertujuan untuk mengimbangi keterbatasan fisik tersebut. Meski begitu, fungsi baterai ini akan tersedia untuk semua iPhone yang menjalankan iOS 19.
Platform Apple Intelligence sendiri mengalami peluncuran yang kurang mulus. Meskipun perangkat lunak ini dipromosikan besar-besaran, peluncurannya datang lebih lambat dari yang diharapkan dan beberapa fitur yang dijanjikan belum ditambahkan. Peningkatan besar yang dijanjikan untuk asisten digital Siri bahkan ditunda tanpa batas waktu, menyoroti tantangan Apple dalam mengejar ketertinggalan dari OpenAI, Alphabet Inc, dan perusahaan teknologi lainnya dalam bidang AI.
Namun, merek Apple Intelligence tetap menjadi pusat dari dorongan Apple dalam pengembangan AI. Beberapa fitur dalam iOS 19 akan dijelaskan sebagai “didukung oleh” teknologi tersebut, menurut para sumber. Apple juga berencana menggunakan pendekatan ini pada jam tangan pintarnya (Apple Watch), meskipun model AI yang haus daya tidak akan dimuat langsung di perangkat tersebut.
Pembaruan perangkat lunak iOS 19, iPadOS 19, dan macOS 16 yang akan datang juga akan membawa perubahan besar pada antarmuka pengguna, menurut laporan Bloomberg News. Peningkatan ini mencakup tampilan baru yang secara internal diberi nama Solarium — merujuk pada ruangan berdinding kaca yang memungkinkan sinar matahari masuk — serta perubahan yang akan membuat iPad dan Mac bekerja dengan cara yang lebih mirip satu sama lain.
Sistem operasi baru ini akan dapat menyinkronkan detail antar perangkat untuk jaringan nirkabel yang perlu diakses pengguna melalui browser web, tugas umum saat memasuki gym, hotel, atau gedung perkantoran. Perusahaan ini juga sedang mempersiapkan aplikasi Kesehatan yang diperbarui dengan kode nama dokter AI Mulberry, namun peluncurannya diperkirakan baru akan terjadi tahun depan.
Selain penambahan AI dan perubahan antarmuka, Apple mendorong para insinyur untuk memastikan bahwa rilis tahun ini lebih fungsional dan lebih sedikit mengalami masalah. Pembaruan sebelumnya mendapat kritik karena adanya bug dan fitur yang terkadang tidak berfungsi dengan baik.
Apple bertujuan untuk menyelesaikan pengembangan versi beta pertama dari sistem operasi baru ini pada akhir Mei. Setelah itu, mereka akan merilisnya kepada pengembang pada 9 Juni di Konferensi Pengembang Dunia tahunan. Perusahaan ini biasanya menawarkan perangkat lunak barunya secara publik sekitar September, saat meluncurkan versi iPhone dan Apple Watch.
Pada Senin pagi, Apple merilis iOS 18.5, yang memperbaiki beberapa bug dan menambah fitur minor. Perusahaan ini juga sedang mengerjakan iOS 18.6 untuk dirilis dalam beberapa minggu mendatang. Penambahan utama yang sedang diuji coba: dukungan untuk Apple Intelligence di China, menurut laporan Bloomberg News.
(bbn)

































