Logo Bloomberg Technoz

Soal Geser Impor BBM dari Singapura ke AS, MPR: Perlu Riset Harga

Mis Fransiska Dewi
12 May 2025 19:00

Sebuah kapal tanker minyak sedang berlabuh di fasilitas PT.Pertamina di Pelabuhan Tanjung Priok./Bloomberg-Dimas Ardian
Sebuah kapal tanker minyak sedang berlabuh di fasilitas PT.Pertamina di Pelabuhan Tanjung Priok./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menilai rencana pemerintah mengalihkan impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura ke Amerika Serikat (AS) dan Timur Tengah perlu riset keekonomian yang detil dan terbukti memberikan keuntungan bagi Indonesia. 

"Perlu riset lebih lanjut tentang apakah spesifikasi di Timur Tengah dan AS sesuai dengan yang dibutuhkan dan harga akhir impor sampai ke pembeli tetap kompetitif dengan pasokan yang terjamin," kata Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno dalam siaran pers, Senin (12/5/2025). 

Eddy yang juga anggota Komisi XII DPR berharap langkah pemerintah untuk mengalihkan impor tersebut perlu diimbangi dengan upaya mempercepat transisi energi menuju sumber yang lebih bersih dan berkelanjutan.

"Rencana pengalihan impor BBM ini sebaiknya dibarengi dengan percepatan pembangunan energi baru dan terbarukan (EBT) serta transformasi sektor hilir energi agar lebih efisien dan ramah lingkungan," ujarnya. 

Menurutnya, Indonesia tidak bisa terus menerus bergantung pada energi fosil di saat dunia bergerak ke arah dekarbonisasi. Dia pun mendorong pemerintah untuk segera mempercepat pembangunan dan modernisasi kilang dalam negeri, memberikan insentif bagi pengembangan energi hijau, serta memastikan adanya peta jalan transisi energi yang jelas dan inklusif.