Coinbase secara akumulatif menggenggam aset kripto senilai US$1,3 miliar - sebagian besar Bitcoin - sebagai investasi, menurut surat yang dirilis Kamis.
Chief Financial Officer (CFO) Coinbase Alesia Haas, yang juga berpartisipasi dalam diskusi X, mengatakan bahwa perusahaan tidak ingin terlihat bersaing dengan pelanggannya, yang berinvestasi dalam aset kripto.
“Yakinlah, kami tidak akan berhenti di sini,” kata Haas, tentang pertumbuhan kepemilikan kripto perusahaan.
Banyak perusahaan telah berusaha untuk meniru blueprint Saylor dalam mendanai pembelian Bitcoin bahkan lewat cara menjual saham dan penerbitan utang sebagai taruhan.
Keyakinan Saylor adalah apresiasi cryptocurrency yang cepat akan meningkatkan nilai saham perusahaan.
Saham MicroStrategy sebelumnya telah melonjak lebih dari 3.000% sejak Strategy, yang memiliki sekitar US$54 miliar mata uang kripto, mulai membeli Bitcoin pada tahun 2020.
Penambang Bitcoin, kesibukan perusahaan-perusahaan kecil yang tidak jelas dan perusahaan publik yang baru dibentuk oleh kelas berat kripto menawarkan apa saja mulai dari obligasi konversi hingga saham preferen, memberikan rasa eksposur Bitcoin yang berbeda kepada investor.
Dalam beberapa minggu terakhir, afiliasi Cantor Fitzgerald LP mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan issuer stablecoin Tether Holdings SA dan SoftBank Group untuk meluncurkan Twenty One Capital Inc, sebuah perusahaan yang meniru model bisnis Strategy. Anak perusahaan Strive Enterprises Inc. yang didirikan oleh Vivek Ramaswamy bergabung dengan Asset Entities Inc. yang terdaftar di Nasdaq untuk membentuk perusahaan treasury Bitcoin.
Dan pada hari Jumat, saham Next Technology Holding Inc. naik lebih dari 600% di perdagangan AS, memicu volatilitas berhenti, setelah perusahaan perangkat lunak yang berbasis di Beijing ini mengungkapkan bahwa mereka telah meningkatkan kepemilikan Bitcoin menjadi 5.833 dari 833.
(bbn)
