Partisipasi UMKM Perempuan Masih Rendah, Digitalisasi Jadi Kunci
Redaksi
07 May 2025 18:20

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menggarisbawahi partisipasi perempuan dalam sektor Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM masih masih jauh dari optimal dibandingkan dengan laki-laki. Padahal perempuan memiliki kontribusi yang strategis, tidak hanya dalam membangun keluarga, tetapi juga dalam memperkuat ekonomi secara keseluruhan. Namun, kenyataannya, perempuan masih menghadapi berbagai hambatan dalam membangun dan mempertahankan bisnisnya.
"Data dari UN Women menunjukkan bahwa tahun 2022, tingkat partisipasi perempuan dalam perekonomian atau memulai usaha baru hanya sebesar 10%, atau sekitar 80% dari laki-laki," kata Sri Noerhidajati, Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau BI, dalam acara Sis Berdaya di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
"Lebih jauh, risiko keberlanjutan usaha perempuan hanya 5,5%, sementara keberlanjutan usaha laki-laki mencapai 8,1%," ujar Sri," sambungnya.
Sri mengutip studi UN Women, peningkatan partisipasi perempuan dalam ekonomi global berpotensi menambah nilai ekonomi dunia hingga US$7 triliun, sekaligus mempersempit kesenjangan pendapatan.
Dari data tersebut, Sri menuturkan, hal ini kian memperlihatkan adanya tantangan bahwa mana semakin lama perempuan menjalani usaha, tantangan yang mereka hadapi makin besar, baik dari sisi pendanaan, jaringan bisnis, hingga akses ke teknologi.































