Logo Bloomberg Technoz

Biden Kecam Rencana Trump soal Peradamaian Ukraina-Rusia

News
07 May 2025 17:20

Presiden AS Joe Biden sampaikan pidato perpisahan di Ruang Oval Gedung Putih, Washington, DC, Rabu (15/1/2025). (Mandel Ngan/AFP/Bloomberg)
Presiden AS Joe Biden sampaikan pidato perpisahan di Ruang Oval Gedung Putih, Washington, DC, Rabu (15/1/2025). (Mandel Ngan/AFP/Bloomberg)

Piotr Skolimowski - Bloomberg News

Bloomberg, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuding pemerintahan Donald Trump sedang “menyenangkan hati” pemimpin Kremlin, Vladimir Putin, dengan menekan Ukraina agar menyerahkan wilayah sebagai bagian dari kemungkinan kesepakatan damai untuk mengakhiri invasi Rusia.

“Ini adalah bentuk perdamaian semu di era modern,” kata Biden dalam wawancaranya dengan BBC — yang menjadi wawancara pertamanya sejak meninggalkan Gedung Putih. Ia membandingkan situasi ini dengan kebijakan pada tahun 1930-an yang memberi konsesi kepada Nazi Jerman demi menghindari Perang Dunia II. “Saya benar-benar tidak mengerti bagaimana orang bisa berpikir bahwa jika kita membiarkan seorang diktator, seorang preman, memutuskan untuk merebut wilayah besar yang bukan miliknya, itu akan membuatnya puas.”


Biden membela rekam jejak pemerintahannya dalam mendukung Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada Februari 2022. Menurutnya, pemerintahannya telah memberikan semua yang dibutuhkan Kyiv untuk mempertahankan kemerdekaannya. Ia menambahkan, pihaknya juga siap bertindak “lebih agresif” jika Presiden Putin melanjutkan ekspansi militernya.

Kegagalan Presiden Trump dalam menepati janji kampanyenya untuk mengakhiri perang di Ukraina dalam 100 hari pertama masa jabatannya telah memicu frustrasi di Gedung Putih. Amerika Serikat mengancam akan mundur dari proses perundingan jika kesepakatan tidak segera tercapai, dan telah memperingatkan sanksi baru terhadap Rusia karena Putin tetap bersikeras pada tuntutan maksimalnya sebelum menghentikan pertempuran.