Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah pentingnya memiliki perlindungan kesehatan yang andal, membayar iuran BPJS Kesehatan tepat waktu merupakan kewajiban bagi setiap peserta. Namun, tidak sedikit masyarakat yang mengalami kesulitan saat melakukan pembayaran, baik melalui aplikasi mobile, mesin ATM, internet banking, hingga e-wallet.
Gagalnya transaksi ini sering kali membuat peserta cemas, terutama jika status kepesertaan berisiko menjadi tidak aktif.
Untuk menghindari masalah tersebut, penting bagi peserta untuk mengetahui penyebab utama mengapa tagihan BPJS Kesehatan tidak bisa dibayar dan bagaimana solusinya agar tetap mendapatkan akses layanan kesehatan tanpa hambatan. Berikut ulasan yang dirangkum Bloomberg Technoz dari berbagai sumber.
1. Status Kepesertaan BPJS Kesehatan Tidak Aktif

Salah satu penyebab paling umum adalah status kepesertaan yang sudah tidak aktif. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti:
-
Peserta berpindah kerja dan belum memperbarui data
-
Masa pensiun yang belum disesuaikan pada sistem
-
Data administrasi yang tidak diperbarui secara berkala
Ketika status tidak aktif, sistem secara otomatis akan menolak pembayaran. Oleh karena itu, pastikan Anda rutin mengecek status kepesertaan di aplikasi resmi BPJS Kesehatan atau layanan terkait.
2. Tunggakan Iuran Melebihi Batas Maksimal
Jika peserta menunggak pembayaran iuran lebih dari 24 bulan, sistem BPJS Kesehatan dapat mengalami kesulitan dalam menghitung total tagihan yang harus dibayar. Hal ini bisa menyebabkan transaksi pembayaran gagal atau ditolak oleh sistem.
Solusi: Segera kunjungi kantor BPJS Kesehatan terdekat untuk mendapatkan informasi tagihan terkini dan cara menyelesaikan tunggakan. BPJS biasanya memberikan opsi cicilan agar pembayaran bisa dilakukan secara bertahap.
3. Gangguan Sistem atau Pemeliharaan Berkala

Pada waktu tertentu, terutama di awal bulan, sistem BPJS Kesehatan maupun mitra pembayaran digital (seperti Tokopedia, ShopeePay, Mobile Banking, dll.) bisa mengalami maintenance atau pemeliharaan. Hal ini membuat tagihan sementara tidak bisa diakses atau dibayar.
Tips: Coba kembali beberapa jam kemudian atau cek notifikasi resmi dari BPJS Kesehatan mengenai jadwal pemeliharaan sistem.
4. Data Kepesertaan Belum Sinkron dengan Dukcapil
Ketidaksesuaian data seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, atau nomor peserta dengan data yang tercatat di Dukcapil bisa menyebabkan tagihan tidak muncul di sistem. Sistem membutuhkan data yang akurat dan sinkron agar proses pembayaran berjalan lancar.
Langkah perbaikan: Periksa kembali data pribadi Anda melalui aplikasi Mobile JKN. Jika ditemukan perbedaan, segera perbarui data melalui Dukcapil atau kantor BPJS.
5. Perubahan Segmen Kepesertaan BPJS

Perubahan jenis kepesertaan—misalnya dari peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) menjadi peserta Mandiri (PBPU)—membutuhkan waktu sinkronisasi. Selama masa transisi ini, sistem bisa belum siap memproses pembayaran iuran.
Saran: Tunggu beberapa hari hingga proses pembaruan selesai, atau konfirmasi ke call center BPJS untuk mengetahui status kepesertaan terbaru.
6. Kesalahan Input Nomor Virtual Account (VA)
Setiap peserta BPJS memiliki nomor Virtual Account yang unik. Jika terjadi kesalahan dalam memasukkan nomor VA saat melakukan pembayaran, transaksi akan otomatis ditolak oleh sistem bank atau platform digital yang digunakan.
Solusi cepat: Pastikan Anda menggunakan nomor VA yang benar dan sesuai dengan nama peserta yang terdaftar. Nomor VA bisa dicek melalui aplikasi Mobile JKN atau informasi dari petugas BPJS.
7. Saldo Tidak Cukup untuk Pembayaran

Saat menggunakan ATM, m-banking, atau e-wallet, pastikan saldo yang tersedia mencukupi untuk menutupi iuran bulanan beserta biaya admin (jika ada). Banyak peserta gagal membayar karena saldo pas-pasan atau tidak memperhitungkan biaya tambahan dari platform pembayaran.
Langkah cermat: Periksa jumlah tagihan secara lengkap dan pastikan saldo Anda melebihi nominal tersebut untuk menghindari gagal transaksi.
(seo)