Logo Bloomberg Technoz

Perubahan pola menstruasi adalah tanda yang tidak boleh diabaikan. Perdarahan menstruasi yang:

  • Terlalu deras

  • Terjadi lebih lama dari biasanya

  • Sering terjadi di luar siklus yang normal

Bisa menjadi gejala awal kanker serviks. Jika Anda mengalami perdarahan menstruasi yang berbeda dari biasanya tanpa alasan jelas, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.

3. Perdarahan di Luar Waktu Menstruasi

Perdarahan yang terjadi di luar waktu menstruasi, termasuk setelah berhubungan seksual atau setelah menopause, merupakan tanda peringatan yang serius. Gejala ini bisa meliputi:

  • Perdarahan di antara siklus menstruasi

  • Perdarahan setelah hubungan intim

  • Perdarahan setelah menopause

Banyak wanita mengabaikan gejala ini karena menganggapnya sebagai gangguan hormonal. Namun, ini bisa menjadi pertanda bahwa ada sel abnormal yang berkembang di serviks.

Mengapa Deteksi Dini Sangat Penting?

Kanker serviks berkembang secara perlahan dan sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun pada tahap awal. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan secara rutin seperti pap smear atau tes HPV sangat penting, terutama bagi wanita yang telah aktif secara seksual.

Vaksinasi HPV juga menjadi langkah pencegahan yang sangat efektif, terutama jika diberikan sebelum seseorang terpapar virus HPV, yakni pada anak perempuan maupun laki-laki usia 9–14 tahun.

Siapa yang Berisiko Tinggi Terkena Kanker Serviks?

Seorang wanita duduk di klub pantai di pantai Double Six di Seminyak, Bali, Selasa (26/12/2023). (Nyimas Laula/Bloomberg)

Siapa pun yang memiliki serviks berpotensi terkena kanker serviks, namun beberapa kelompok memiliki risiko yang lebih tinggi. Berdasarkan data dari National Health Service (NHS) Inggris, faktor risiko kanker serviks antara lain:

  • Usia di bawah 45 tahun: Mayoritas kasus terjadi pada wanita muda.

  • Sistem imun lemah: Misalnya penderita HIV/AIDS atau pengguna obat imunosupresan.

  • Melahirkan di usia muda atau memiliki banyak anak: Risiko meningkat jika melahirkan di bawah usia 17 tahun.

  • Paparan diethylstilbestrol (DES): Obat hormonal ini dulu diberikan kepada wanita hamil dan dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada anak perempuan mereka.

  • Riwayat kanker lain: Misalnya kanker vagina, vulva, ginjal, atau kandung kemih.

  • Tidak memiliki rahim dan serviks (histerektomi total): Individu ini tidak berisiko terkena kanker serviks.

Langkah Pencegahan Kanker Serviks yang Harus Diketahui

Mencegah kanker serviks bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut:

  • Vaksin HPV: Diberikan sejak dini, sangat efektif mencegah infeksi penyebab utama kanker serviks.

  • Pap smear rutin: Disarankan dilakukan setiap 3 tahun bagi wanita usia 21–65 tahun.

  • Hindari merokok: Zat beracun dalam rokok bisa merusak sel serviks dan memperbesar risiko kanker.

  • Praktik seks aman: Gunakan kondom dan batasi jumlah pasangan seksual untuk mengurangi risiko tertular HPV.

(seo)

No more pages