Menurut Anggito, setidaknya ada 2 penyebab penurunan setoran PNBP. Pertama adalah kehadiran Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang saat ini menjadi pengelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Sejak Maret, dividen BUMN tidak lagi disetor ke kas negara karena itu wilayahnya Danantara. Jadi jangan kaget kalau turun sekali,” tegas Anggito dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Faktor kedua, lanjut Anggito, adalah situasi ekonomi global. Harga komoditas andalan ekspor Indonesia sedang turun, dan itu mempengaruhi PNBP seperti royalti.
Harga tembaga, misalnya, turun 4,3% dibandingkan Februari (month-to-month/mtm) dan 6,9% sepanjang 2025 (year-to-date/ytd). Kemudian harga nikel turun 5,1% mtm dan 1,4% ytd.
“Dari sisi makro global, harga komoditas mengalami penurunan,” ujar Anggito.
(aji)
































