
Bloomberg Technoz, Jakarta - Fenomena investor muda yang panik saat pasar saham bergejolak semakin sering terdengar. Kalimat seperti, "Kok portofolio investasiku merah semua, ya?" menjadi keluhan umum di tengah ketidakstabilan pasar. Namun, kepanikan bukanlah satu-satunya respons yang bijak terhadap fluktuasi pasar.
Disampaikan bahwa kunci utama menjadi investor sukses bukanlah kemampuan meramal pasar, melainkan kemampuan menjaga ketenangan saat pasar mengalami gejolak. Untuk itu, penting membangun dan menerapkan lima pilar ketenangan dalam berinvestasi saham, yang menjadi fondasi mental sekaligus panduan praktis dalam mengambil keputusan finansial.
Pilar pertama, yakni memiliki tujuan investasi yang jelas. Banyak investor pemula terjun ke pasar karena FOMO (Fear of Missing Out) tanpa perencanaan matang. Investasi tanpa tujuan yang jelas sama seperti naik kapal tanpa arah. Dengan tujuan konkret seperti dana pensiun, pendidikan anak, atau membeli rumah, investor akan lebih tahan terhadap fluktuasi jangka pendek.
Pilar kedua, memahami dan memilih risiko yang sesuai dengan profil pribadi. Setiap orang memiliki toleransi risiko yang berbeda, mulai dari konservatif, moderat, hingga agresif. Ketika portofolio disesuaikan dengan profil risiko, kita tidak mudah panik karena kita tahu sudah mengambil risiko yang sesuai dengan kapasitas kita.
Pilar ketiga, menerapkan diversifikasi investasi. Prinsip klasik jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang tetap relevan untuk melindungi portofolio dari volatilitas pasar. Diversifikasi dapat dilakukan baik antar jenis aset maupun sektor industri.
Pilar keempat, memahami siklus alami pasar saham. Setiap pasar memiliki siklus bullish dan bearish. Penurunan pasar bukan bencana, melainkan peluang, mengutip prinsip investasi yang pernah disampaikan Warren Buffett “Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful.”
Pilar kelima, yaitu memiliki pendamping keuangan yang terpercaya. Peran penasihat keuangan penting untuk membantu menjaga objektivitas investor, menghindari keputusan emosional, serta memastikan strategi investasi tetap berada di jalur tujuan jangka panjang.
Hal diatas menegaskan bahwa investasi saham adalah perjalanan jangka panjang yang menuntut disiplin, pengetahuan, dan pengendalian diri. Pasar akan selalu bergejolak, karena itu sifat alaminya. Yang bisa kita kendalikan adalah respons kita.
Dengan membangun kelima pilar ketenangan ini, diharapkan para investor, khususnya generasi muda, bisa lebih bijak dan tenang dalam menghadapi dinamika pasar, serta tetap konsisten dalam mengejar tujuan keuangan mereka.