Logo Bloomberg Technoz

Catatan Kritis dari DPR soal RAPBN Terakhir Jokowi

Krizia Putri Kinanti
23 May 2023 15:20

Suasana sidang paripurna ke-20 DPR RI. (Bloomberg Technoz/Sultan Ibnu Affan)
Suasana sidang paripurna ke-20 DPR RI. (Bloomberg Technoz/Sultan Ibnu Affan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perwakilan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari masing-masing fraksi menyampaikan catatan kritis terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2024 dalam Rapat Sidang Paripurna V yang digelar Selasa (23/5/2023).

Dari sisi indikator ekonomi makro, Fraksi Golkar berpandangan bahwa, pertumbuhan ekonomi tahun 2024 diusulkan pada kisaran 5,3% hingga 5,7%, target tersebut terbilang realistis mengingat Indonesia merupakan salah satu negara terbaik dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Pemerintah juga memasang target inflasi 2024 pada kisaran 1,5% hingga 3,5%.

Politisi Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno berpandangan bahwa pemerintah perlu terus melanjutkan dan memperkuat sejumlah agenda reformasi, seperti reformasi struktural, reformasi birokrasi, reformasi perpajakan, serta yang paling mutakhir adalah reformasi sektor keuangan.

"Di tengah tren inflasi dunia yang diperkirakan masih relatif tinggi hingga 2024 mendatang, target tersebut perlu dicermati secara seksama. Terlebih, pada 2024 akan berlangsung pesta demokrasi Pemilu Serentak serta wacana kenaikan gaji ASN yang berpotensi meningkatkan laju inflasi secara nasional," kata Dave, Selasa (23/5/2023).

Hanya ada 57 anggota DPR yang hadir secara fisik, 235 anggota hadir virtual, sedangkan 160 anggota izin.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat membuka rapat paripurna. (Foto: DPR RI)