Logo Bloomberg Technoz

Asumsi Makro Berubah, DPR Desak Pemerintah Turunkan Harga BBM

Krizia Putri Kinanti
23 May 2023 12:00

Ilustrasi pengisian BBM Pertamina. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi pengisian BBM Pertamina. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - DPR RI menggelar rapat paripurna ke-24 Masa Sidang V Tahun Sidang 2022-2023. Agenda rapat ini akan membahas RAPBN tahun 2024 berupa penyampaian pandangan fraksi terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2024.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak agar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diturunkan. Dia mencatat bahwa penurunan nilai tukar rupiah dan harga minyak mentah menjadi sekitar US$75- US$85 per barel, akan mengurangi beban anggaran subsidi BBM pada tahun 2024.

Sebelumnya pemerintah mengungkapkan asumsi makro RAPBN 2024, di mana nilai tukar rupiah terhadap dolar diusulkan sekitar Rp14.700-15.300, sementara harga minyak mentah menjadi US$75- US$85 per barel.

"Asumsi-asumsi ini jauh di bawah kondisi saat harga BBM bersubsidi dinaikkan pada September 2022, di mana nilai tukar rupiah adalah Rp15.500 per dolar AS dan harga minyak mentah dunia melebihi US$110 per barel," katanya, Selasa (23/5/2023).

Mengingat penurunan nilai tukar rupiah dan harga minyak mentah tersebut, beban anggaran subsidi BBM pada tahun 2024 akan berkurang. Oleh karena itu, Mulyanto meminta pemerintah untuk tetap mengalokasikan selisih anggaran tersebut untuk subsidi BBM, sehingga harga BBM bersubsidi, baik solar maupun pertalite, dapat diturunkan.