Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani Beberkan RAPBN Terakhir Pemerintahan Jokowi ke DPR

Krizia Putri Kinanti
19 May 2023 10:49

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI, Kepala PPATK, Menko Polhukam, Mahfud MD. (Tangkapan layar Youtube TV Parlemen)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI, Kepala PPATK, Menko Polhukam, Mahfud MD. (Tangkapan layar Youtube TV Parlemen)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri Rapat Paripurna DPR RI Ke-23 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023 pada Jumat (19/5/2023), dengan agenda Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2024.

"Dokumen KEM PPKF tahun 2024 bagian dari posesin penyusuna nota keunagan dan RAPBN terakhir dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf selama dua periode," kata Sri Mulyani, dalam paparannya.

Dalam RAPBN 2024, pemerintah Indonesia menetapkan:

  • Target kisaran pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3% hingga 5,7%.
  • Inflasi ditargetkan berada dalam kisaran  1,5%-3,5%
  • Nilai tukar rupiah antara Rp14.700-Rp15.300/dolar AS
  • Suku bunga SBN 10 Tahun antara 6,49% hingga 6,91%
  • Harga minyak mentah Indonesia pada kisaran US$75 hingga US$80 per barel
  • Lifting minyak di tingkat 592.000-651.000  barel per hari
  • Lifting gas ditetapkan 999.000 - 1.540.000 barel setara minyak per hari

Menurut Sri Mulyani dalam satu dekade terakahir Indonesia dihadapkan oleh tantangan eksternal yang sangat besar ditandai dengan menurunnya kinerja ekonomi global.

"Pertumbuhan ekonomi global hanya 3,1% hal ini lebih rendah dibanding sebelumnya 4,2%," katanya.