Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan P Roeslani mengatakan investor masih menilai pergerakan nilai tukar rupiah dalam kisaran yang dapat diterima.

Pandangan itu didapat Rosan setelah bertemu dengan sejumlah investor. Menurut Rosan, pergerakan nilai tukar menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan investasi di Indonesia. 

"Jadi mereka [investor] selama kisarannya masih dapat diterima, mereka berinvestasi dan itu yang mereka lakukan karena mereka pasti melakukan penilaian risiko tersendiri termasuk salah satu risiko dari pergerakan mata uang," kata Rosan saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, dikutip Kamis (24/4/2025). 

Sekadar catatan, tekanan kuat terhadap nilai tukar rupiah terjadi di pasar off-shore atau Non-Deliverable Forward (NDF) pada saat libur panjang pasar domestik dalam rangka Idulfitri 1446 Hijriah akibat kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Kala itu, rupiah bahkan sempat mencapai Rp17.300 per dolar AS. Rupiah menguat menjadi Rp16.855 per dolar AS pada 22 April 2025, dibandingkan dengan level Rp16.865 per dolar AS pada hari pertama pembukaan pasar domestik pascalibur pada 8 April 2025. 

"Sejauh ini, masukan [feedback] masih dalam kisaran yang dapat diterima untuk mereka, jadi investasi masih berjalan," tuturnya. 

Seperti diketahui, realisasi investasi pada kuartal I-2025 mencapai Rp465,2 triliun. Angka tersebut meningkat 2,7% secara kuartalan atau naik 15,9% secara tahunan.

Realisasi investasi pada kuartal I-2025 tersebut setara dengan 24,4% dari total target investasi pemerintah sepanjang 2024 senilai Rp1.905,6 triliun.

Sementara itu, kata Rosan, serapan tenaga kerja yang tercipta mencapai 594.104 orang sepanjang periode itu. Angka tersebut tercatat naik 8,5% secara tahunan.

“Investasi pada triwulan pertama ini sesuai dengan target yang dicanangkan Bappenas kepada kami,” kata dia.

Rosan menambahkan peningkatan investasi ini, didukung dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).  

PMA tercatat sebesar Rp230,4 triliun atau setara 49,5% dari total investasi dan PMDN sebesar Rp234,8 triliun atau setara 50,5%.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate tetap berada di level 5,75% pada April 2025. Keputusan ini merupakan hasil kesepakatan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 22-23 April 2025.

"Demikian juga suku bunga deposit facility tetap 5% dan lending facility tetap 6,5%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil RDG BI Periode April, Rabu (23/4/2025).

Dia menjelaskan keputusan ini konsisten dengan upaya bank sentral menjaga prakiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5%+-1%, mempertahankan stabilitas rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

(dov/naw)

No more pages