Logo Bloomberg Technoz

Neraca Pembayaran RI Surplus US$ 6,5 Miliar, Tertinggi Sejak 2021

Hidayat Setiaji
23 May 2023 10:21

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus US$ 6,5 miliar. Lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang US$ 4,7 miliar sekaligus menjadi yang tertinggi sejak kuartal III-2021.

NPI terbagi menjadi 2 pos besar yaitu transaksi berjalan (current account) serta transaksi modal dan finansial. Transaksi berjalan kembali mencetak surplus US$ 3 miliar atau setara dengan 0,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Surplus transaksi berjalan terjadi selama 6 kuartal beruntun.

"Surplus neraca perdagangan barang tetap tinggi didukung oleh permintaan dari mitra dagang utama yang tetap baik terhadap komoditas ekspor nonmigas dan penurunan defisit migas seiring penurunan harga minyak dunia. Defisit neraca jasa mengalami penurunan, ditopang oleh kinerja jasa perjalanan (travel) yang terus menguat seiring dengan mobilitas yang meningkat dan dampak positif dari pembukaan ekonomi Tiongkok sehingga mendorong kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun dipengaruhi oleh pembayaran imbal hasil investasi yang lebih rendah," papar laporan BI.

Sedangkan transaksi modal dan finansial mencatat surplus US$ 3,4 miliar (1% PDB), naik signifikan dibandingkan dengan surplus US$ 0,3 miliar (0,1% PDB) pada kuartal IV-2022. Perkembangan ini dikontribusikan oleh peningkatan kinerja investasi portofolio, terutama dalam bentuk aliran masuk pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik,  seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda dan imbal hasil aset keuangan yang menarik.