Logo Bloomberg Technoz

Rosan Buka Alasan Huayou Gantikan LG di Proyek Baterai IBC

Redaksi
23 April 2025 20:10

Ilustrasi pabrik baterai. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi pabrik baterai. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani angkat bicara soal dipilihnya investor asal China, Zhejiang Huayou Cobalt Co, untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan LG Energy Solution Ltd (LGES) di megaproyek baterai kendaraan listrik nasional.

Rosan mengatakan Huayou sudah lama terpikat untuk berinvestasi di proyek baterai—yang juga dijuluki Proyek Titan — tersebut, terlebih mereka dinilai memiliki teknologi yang mumpuni untuk pengembangan industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Di sisi lain, komitmen LGES untuk melanjutkan investasinya di Proyek Titan, yang berkongsi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC), terus terkatung-katung.

Untuk itu, kata Rosan, pada 31 Januari 2025 pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyurati CEO LGES dan LG Chem Ltd untuk memutus komitmen dari perusahaan Korea Selatan tersebut agar Proyek Titan bisa segera berprogres.

“Mereka [Huayou] hanya menggantikan posisi dari LG. Memang di dalam [konsorsium yang terlibat Proyek Titan] itu tidak hanya Antam, tetapi juga ada IBC. Itu adalah anak dari Antam dan JV [joint venture/usaha patungan] yang lainnya,” ujarnya ditemui di kompleks Istana Negara, Rabu (23/4/2025) petang. 

Sel baterai kendaraan listrik berdiameter 46 milimeter dari LG Energy Solution Co./Bloomberg-SeongJoon Cho