Selain itu, fokus ketiga adalah peningkatan pengalaman pelanggan melalui pendekatan digital dan personalisasi layanan, di mana XLSmart menargetkan peningkatan kepuasan melalui pemanfaatan teknologi dan data pelanggan secara lebih efektif.
"Dan yang keempat, memastikan bahwa XL Smart itu masih affordable, jadi masih tidak terlalu mahal," jelasnya.
Terakhir, sinergi dari penggabungan dua entitas besar ini diharapkan mampu memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat dan industri telekomunikasi di Indonesia. "Dengan ada sinergi antara dua operator yang besar, kita akan memberikan dampak yang lebih besar."
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Rajeev, Direktur sekaligus Chief Financial Officer XLSmart Antony Susilo menyatakan selain penguatan di sektor jaringan dan IT, pihaknya juga tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk pengembangan bisnis enterprise dan layanan ke segmen rumah tangga (home business).
Menurut dia, seluruh proses integrasi tersebut masih dalam tahap perencanaan dan akan diumumkan secara resmi setelah semuanya siap. "Nanti kami akan share tentunya kalau misalnya perencanaan ini sudah rampung, sudah komplit akan kami sampaikan dalam waktu dekat," jelasnya.
Sekadar catatan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) secara resmi juga telah memberikan persetujuannya atas merger yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Adapun keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian proses yang panjang. Inisiatif penggabungan bahkan telah disampaikan secara lisan sekitar enam bulan lalu, dan dokumen resmi diterima tiga bulan terakhir, kata Menteri Komdigi Meutya Hafid.
"[setelah] keluar persetujuan juga dari Kementerian Hukum, maka hari ini kami tadi setelah juga verifikasi faktual dengan pernyataan langsung, bertemu langsung, kami panggil langsung, maka kami juga pada prinsipnya telah memberikan persetujuan kepada PT XLSmart Telekom Sejahtera Tbk," ungkap Meutya.
(prc/spt)