Logo Bloomberg Technoz

Melihat Tradisi Nelayan Muara Angke Sedekah Laut di Jakarta Utara

Andrean Kristianto
22 July 2025 20:34

Warga dengan menggunakan kapal berlayar menuju lokasi pelarungan sesajen di Jakarta, Selasa (22/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Warga dengan menggunakan kapal berlayar menuju lokasi pelarungan sesajen di Jakarta, Selasa (22/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Sesajen yang akan dilarung merupakan bagian dari tradisi sedekah laut Nadran nelayan Muara Angke (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Sesajen yang akan dilarung merupakan bagian dari tradisi sedekah laut Nadran nelayan Muara Angke (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Sebanyak 25 kapal dengan ratusan nelayan mengikuti tradisi ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Sebanyak 25 kapal dengan ratusan nelayan mengikuti tradisi ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Tradisi sedekah laut Nadran nelayan Muara Angke biasanya dilakukan setiap 2 tahun sekali. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Tradisi sedekah laut Nadran nelayan Muara Angke biasanya dilakukan setiap 2 tahun sekali. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Namun pelaksanaan Nadran nelayan Muara Angke sempat terhenti sejak tahun 2022 (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Namun pelaksanaan Nadran nelayan Muara Angke sempat terhenti sejak tahun 2022 (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Dalam tradisi itu, para nelayan melarungkan berbagai sesajen, mulai dari bunga, dupa, buah-buahan, sayur mayur, kepala kerbau.

Dalam tradisi itu, para nelayan melarungkan berbagai sesajen, mulai dari bunga, dupa, buah-buahan, sayur mayur, kepala kerbau.

Pelarungan dilakukan sebagai simbol harapan untuk keselamatan dan keberkahan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Pelarungan dilakukan sebagai simbol harapan untuk keselamatan dan keberkahan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Prosesi ini dipercaya dapat menolak bala bagi para nelayan ketika di laut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Prosesi ini dipercaya dapat menolak bala bagi para nelayan ketika di laut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Usai pelarungan sejumlah warga Muara Angke yang mengikuti tradisi ini beberapa ada yang menyeburkan diri. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Usai pelarungan sejumlah warga Muara Angke yang mengikuti tradisi ini beberapa ada yang menyeburkan diri. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Mereka yang menyeburkan diri mengambil berbagai sesaji termasuk uang yang telah dilarung ke tengah laut.
 (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Mereka yang menyeburkan diri mengambil berbagai sesaji termasuk uang yang telah dilarung ke tengah laut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Ada juga yang memandikan diri dan menyiram kapalnya dengan air laut di lokasi pelarungan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Ada juga yang memandikan diri dan menyiram kapalnya dengan air laut di lokasi pelarungan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Tradisi ini merupakan kegiatan budaya yang sudah berjalan turun temurun sebagai bentuk syukur atas hasil laut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Tradisi ini merupakan kegiatan budaya yang sudah berjalan turun temurun sebagai bentuk syukur atas hasil laut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Warga Muara Angke mengeluarkan modal sebesar Rp 500 juta untuk menggelar tradisi Nadran atau sedekah laut 2025 (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Warga Muara Angke mengeluarkan modal sebesar Rp 500 juta untuk menggelar tradisi Nadran atau sedekah laut 2025 (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Warga dengan menggunakan kapal berlayar menuju lokasi pelarungan sesajen di Jakarta, Selasa (22/7/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Sesajen yang akan dilarung merupakan bagian dari tradisi sedekah laut Nadran nelayan Muara Angke (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Sebanyak 25 kapal dengan ratusan nelayan mengikuti tradisi ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Tradisi sedekah laut Nadran nelayan Muara Angke biasanya dilakukan setiap 2 tahun sekali. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Namun pelaksanaan Nadran nelayan Muara Angke sempat terhenti sejak tahun 2022 (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Dalam tradisi itu, para nelayan melarungkan berbagai sesajen, mulai dari bunga, dupa, buah-buahan, sayur mayur, kepala kerbau.
Pelarungan dilakukan sebagai simbol harapan untuk keselamatan dan keberkahan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Prosesi ini dipercaya dapat menolak bala bagi para nelayan ketika di laut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Usai pelarungan sejumlah warga Muara Angke yang mengikuti tradisi ini beberapa ada yang menyeburkan diri. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Mereka yang menyeburkan diri mengambil berbagai sesaji termasuk uang yang telah dilarung ke tengah laut.
 (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Ada juga yang memandikan diri dan menyiram kapalnya dengan air laut di lokasi pelarungan. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Tradisi ini merupakan kegiatan budaya yang sudah berjalan turun temurun sebagai bentuk syukur atas hasil laut. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 
Warga Muara Angke mengeluarkan modal sebesar Rp 500 juta untuk menggelar tradisi Nadran atau sedekah laut 2025 (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto) 

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ratusan nelayan Muara Angke menggelar tradisi Nadran atau sedekah laut di perairan Jakarta Utara pada Selasa (22/7/2025). Tradisi ini kembali digelar setelah sempat tertunda sejak 2022 lalu.

“Tadi ada 25 kapal yang ikut, tujuannya minta keberkahan,” ungkap Nunung (59), ketua pelaksana Nadran Muara Angke 2025 saat berbincang dengan Bloomberg Technoz di lokasi.

Dalam tradisi ini, para nelayan melarungkan berbagai sesajen, mulai dari bunga, dupa, buah-buahan, sayur mayur, kepala kerbau, serta uang.

Pelarungan dilakukan sebagai simbol harapan untuk keselamatan dan keberkahan.

“Tradisi ini kan budaya dengan harapan dijauhkan dari marabahaya, dimudahkan rezekinya nelayan kita mencari ikan di laut bisa mendapatkan berlimpah, kemarin kan beberapa bulan ini sulit terus,” ujar Nunung.

Nunung mengungkapkan kegiatan ini rutin dilakukan setiap 2 tahun sekali, namun sempat tertunda sejak 2022.

(dre)