Logo Bloomberg Technoz

15 Aplikasi Berbahaya yang Banyak di Download Warga RI

Referensi
17 April 2025 20:51

Ilustrasi Aplikasi Berbahaya (Diolah)
Ilustrasi Aplikasi Berbahaya (Diolah)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada era digital saat ini, kemudahan dalam mengakses layanan keuangan melalui aplikasi mobile telah menjadi kebutuhan banyak orang. Sayangnya, celah ini dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab dengan menyebarkan aplikasi pinjaman online berbahaya yang bisa merugikan pengguna secara finansial dan privasi.

Sebuah laporan dari perusahaan keamanan siber McAfee pada 25 November 2024 mengungkap adanya peningkatan signifikan terhadap aplikasi-aplikasi berbahaya yang dapat menjadi pintu masuk bagi peretas ke sistem M-Banking milik pengguna. Beberapa dari aplikasi ini bahkan telah diunduh oleh jutaan orang di Indonesia.

Modus Rekayasa Sosial Jadi Senjata Utama

Infografis 5 Aplikasi Pemantau Banjir yang Wajib Anda Instal di Ponsel (Asfahan/Bloomberg Technoz)

McAfee menyatakan bahwa kebanyakan aplikasi berbahaya ini memanfaatkan taktik rekayasa sosial. Pelaku berusaha mengelabui pengguna agar memberikan izin akses yang luas terhadap data pribadi di ponsel. Informasi sensitif yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk pemerasan, pelecehan, hingga pencurian finansial.

Sebagian besar aplikasi ini menjanjikan pinjaman cepat dengan bunga rendah dan persyaratan ringan. Namun kenyataannya, pengguna justru terjebak dalam praktik pinjaman yang tidak transparan dan membahayakan. Target utama aplikasi-aplikasi ini adalah pengguna di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Filipina, dan India.

Tiga Aplikasi Berbahasa Indonesia Jadi Sorotan

Dari daftar aplikasi berbahaya yang dirilis McAfee, terdapat tiga yang menggunakan nama dalam Bahasa Indonesia, yaitu:

  • RupiahKilat - Dana Cair (1 juta unduhan): meskipun namanya berbahasa Indonesia, aplikasi ini ternyata ditujukan untuk pengguna di Senegal.

  • KreditKu - Uang Online (500 ribu unduhan): menargetkan pengguna di Indonesia.

  • Dana Kilat - Pinjaman Kecil (500 ribu unduhan): juga menyasar masyarakat Indonesia.