Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada era digital saat ini, kemudahan dalam mengakses layanan keuangan melalui aplikasi mobile telah menjadi kebutuhan banyak orang. Sayangnya, celah ini dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab dengan menyebarkan aplikasi pinjaman online berbahaya yang bisa merugikan pengguna secara finansial dan privasi.
Sebuah laporan dari perusahaan keamanan siber McAfee pada 25 November 2024 mengungkap adanya peningkatan signifikan terhadap aplikasi-aplikasi berbahaya yang dapat menjadi pintu masuk bagi peretas ke sistem M-Banking milik pengguna. Beberapa dari aplikasi ini bahkan telah diunduh oleh jutaan orang di Indonesia.
Modus Rekayasa Sosial Jadi Senjata Utama

McAfee menyatakan bahwa kebanyakan aplikasi berbahaya ini memanfaatkan taktik rekayasa sosial. Pelaku berusaha mengelabui pengguna agar memberikan izin akses yang luas terhadap data pribadi di ponsel. Informasi sensitif yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk pemerasan, pelecehan, hingga pencurian finansial.
Sebagian besar aplikasi ini menjanjikan pinjaman cepat dengan bunga rendah dan persyaratan ringan. Namun kenyataannya, pengguna justru terjebak dalam praktik pinjaman yang tidak transparan dan membahayakan. Target utama aplikasi-aplikasi ini adalah pengguna di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Filipina, dan India.
Tiga Aplikasi Berbahasa Indonesia Jadi Sorotan
Dari daftar aplikasi berbahaya yang dirilis McAfee, terdapat tiga yang menggunakan nama dalam Bahasa Indonesia, yaitu:
-
RupiahKilat - Dana Cair (1 juta unduhan): meskipun namanya berbahasa Indonesia, aplikasi ini ternyata ditujukan untuk pengguna di Senegal.
-
KreditKu - Uang Online (500 ribu unduhan): menargetkan pengguna di Indonesia.
-
Dana Kilat - Pinjaman Kecil (500 ribu unduhan): juga menyasar masyarakat Indonesia.
Penggunaan bahasa lokal menjadi salah satu strategi pelaku untuk meningkatkan kepercayaan pengguna dan memperbesar kemungkinan aplikasi tersebut diunduh secara luas.
Negara-Negara dengan Tingkat Penipuan Tertinggi
Menurut McAfee, sejak tahun 2020, aplikasi yang tergolong dalam kategori SpyLoan telah menjadi ancaman global. Aplikasi jenis ini memikat pengguna dengan janji manis pinjaman cepat dan mudah, namun di balik itu menyimpan potensi ancaman serius. Peningkatan jumlah aplikasi ini mencapai lebih dari 75% dari kuartal kedua hingga kuartal ketiga tahun 2024.
Berikut adalah 10 negara dengan tingkat penipuan tertinggi melalui aplikasi pinjaman palsu:
-
India
-
Meksiko
-
Filipina
-
Indonesia
-
Thailand
-
Kenya
-
Kolombia
-
Vietnam
-
Chili
-
Nigeria
Daftar 15 Aplikasi Berbahaya yang Harus Dihindari

McAfee juga merilis daftar aplikasi yang terindikasi sebagai jalur masuk peretas ke sistem perbankan digital. Meskipun sebagian sudah dihapus dari Google Play Store, masih ada yang hanya diperbarui oleh pengembangnya. Berikut daftar lengkapnya:
-
Préstamo Seguro-Rápido, Seguro – 1 juta unduhan
-
Préstamo Rápido-Credit Easy – 1 juta unduhan
-
Get Baht Easily - Quick Loan – 1 juta unduhan
-
RupiahKilat - Dana Cair – 1 juta unduhan
-
Borrow Happil - Loan – 1 juta unduhan
-
Happy Money – 1 juta unduhan
-
KreditKu - Uang Online – 500 ribu unduhan
-
Dana Kilat - Pinjaman Kecil – 500 ribu unduhan
-
Cash Loan - Vay tiền – 100 ribu unduhan
-
RapidFinance – 100 ribu unduhan
-
PrêtPourVous – 100 ribu unduhan
-
Huayna Money - Préstamo Rápido – 100 ribu unduhan
-
IPréstamos: Rápido Crédito – 100 ribu unduhan
-
ConseguirSol - Dinero Rápido – 100 ribu unduhan
-
ÉcoPrêt Prêt En Ligne – 50 ribu unduhan
Kenali Ciri-Ciri Aplikasi Pinjaman Online Berbahaya

Untuk melindungi diri dari potensi penipuan, pengguna perlu mengenali beberapa ciri khas aplikasi pinjaman ilegal atau berbahaya, antara lain:
-
Menawarkan pinjaman tanpa verifikasi identitas yang jelas
-
Meminta izin akses ke data sensitif seperti kontak, lokasi, dan galeri
-
Tidak terdaftar atau diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
-
Tidak memiliki situs web resmi atau layanan pelanggan yang dapat dihubungi
-
Menggunakan bahasa yang tidak profesional atau membingungkan
Tips Menghindari Aplikasi Berbahaya
Berikut beberapa tips agar Anda tidak terjebak dalam aplikasi berbahaya:
-
Cek legalitas aplikasi di situs OJK sebelum mengunduh.
-
Periksa ulasan pengguna di Play Store atau App Store.
-
Batasi izin akses aplikasi hanya untuk hal-hal yang relevan.
-
Gunakan aplikasi keamanan seperti antivirus yang dapat mendeteksi aplikasi mencurigakan.
-
Hapus aplikasi mencurigakan segera jika merasa tidak aman.
Ancaman dari aplikasi pinjaman online palsu tidak bisa dianggap sepele. Dengan mengenali ciri-ciri aplikasi berbahaya dan tetap waspada terhadap janji-janji manis yang tidak masuk akal, pengguna bisa melindungi diri dari kerugian finansial, pemerasan, bahkan pencurian identitas.
Tetap bijak dalam menggunakan aplikasi dan pastikan hanya mengunduh dari sumber terpercaya. Keamanan data pribadi adalah prioritas utama di era digital ini.
(seo)