Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah mengakhiri pekan perdagangan pertama usai libur panjang Lebaran, nan penuh guncangan, dengan kinerja mingguan terburuk sejak akhir Februari lalu.

Rupiah spot pada perdagangan terakhir pekan ini ditutup menguat tipis hanya 0,03% di level Rp16.795/US$, membawanya membukukan kinerja mingguan sebagai yang terburuk di Asia dengan pelemahan mencapai 1,4%.

Pergerakan rupiah di pasar spot sepekan ini mencerminkan kerapuhan mata uang Indonesia di tengah guncangan pasar global yang berepisentrum pada perang tarif yang dikobarkan oleh Amerika Serikat.

Rupiah spot sempat menjebol level terlemah dalam sejarah dalam intraday trading pada 9 April lalu di posisi Rp16.957/US$. Rata-rata pergerakan rupiah selama pekan pendek ini di kisaran Rp16.831/US$ dengan posisi penutupan terbaik dibukukan pada hari ini di Rp16.795/US$.

Kejatuhan nilai rupiah di pasar offshore lebih buruk lagi di mana kontrak NDF rupiah sudah menjebol Rp17.350/US$ sebelum akhirnya berangsur bangkit seiring sentimen pasar yang membaik ditambah intervensi habis-habisan oleh Bank Indonesia.