Bloomberg Technoz, Jakarta - Ramadan tak hanya menjadi momentum untuk menyucikan hati dan meningkatkan ibadah, tapi juga kesempatan emas untuk mengevaluasi serta memperkuat kualitas diri. Di tengah tantangan zaman yang penuh ketidakpastian dan distraksi, bagaimana kita bisa tetap produktif, relevan, dan bermakna?
Topik ini menjadi fokus dalam edisi terbaru Bloomberg Technoz Podcast – Ramadan Spark, persembahan spesial kolaborasi dengan Kode Marketing. Dipandu oleh Winda Mizwar—Founder Kode Marketing sekaligus Marcom Consultant—episode kali ini menghadirkan dua narasumber yang luar biasa: Bapak Syaikh Sy. Ali Muhammad Jawdi, High Performance Guru & Praktisi Spiritual Neuroscience, dan Bapak Dr. Indrawan Nugroho, Corporate Innovation Consultant, Serial Entrepreneur & Storyteller.
Podcast ini membedah konsep High Performing Individual (HPI) dalam konteks keteladanan Rasulullah SAW. Menurut Syaikh Ali, banyak orang terjebak dalam praktik meniru yang superficial. “Kebanyakan kita berfokus meniru Rasulullah. Nah meniru ini yang kadang-kadang akhirnya hanya di permukaan saja, padahal kita perintahnya adalah menauladani beliau,” tegasnya.
Taaruf terhadap karakter dan perjuangan Nabi Muhammad SAW menjadi penting agar kita tidak sekadar mengidolakan, tapi benar-benar mentransformasi diri. Menurut Syaikh Ali, Rasul adalah sosok dengan banyak peran, namun tetap mampu menjaga performa di semua lini kehidupan. “Beliau itu perannya banyak secara bersamaan, berlapis, kemudian menghadapi berbagai dinamika yang luar biasa.”

Sementara itu, Dr. Indrawan Nugroho menekankan bahwa untuk menjadi individu unggul, kita harus mampu perform consistently di berbagai situasi. “HPI adalah orang yang punya kemampuan untuk menampilkan kinerja pada potensi tertinggi, tapi enggak cuma sekali dua kali—across time, across role, and across condition,” jelasnya.
Ia juga mengaitkan pentingnya self-awareness dalam proses ini. “Kita make sure, enggak apa-apanya bukan karena kita malas ya, tapi karena kita taunya ya memang gua begini orangnya, tapi kita harus tanya dulu ke diri kita secara berkala,” ujar Indrawan, menekankan pentingnya muhasabah dalam perjalanan menjadi HPI.
Mengambil spirit Ramadan sebagai momentum reset, mereka mengajak audiens untuk kembali membaca "manual book" diri kita yang tak lain adalah Al-Qur’an. “Kalau ngomongin soal setting ulang diri, kita pasti cari manual book-nya... manual book-nya manusia ya Al-Qur’an, itu Everlasting,” tambah Indrawan.
Diskusi ini menegaskan bahwa menjadi manusia unggul bukanlah tentang pencapaian instan, tapi melalui proses unlock – elevate – transcend. Tiga tahap yang saling berkesinambungan demi mencapai performa terbaik dalam kehidupan pribadi, sosial, dan profesional.
Jangan lewatkan wawasan berharga dari percakapan tersebut yang dapat menginspirasi perjalanan profesional dan spiritual Anda. Saksikan perbincangan selengkapnya dalam episode terbaru Bloomberg Technoz Podcast – Ramadan Spark hanya di situs Bloomberg Technoz www.bloombergtechnoz.com
(btp)