Logo Bloomberg Technoz

Tren penguatan nilai tukar mata uang ringgit Malaysia sepertinya menjadi beban bagi langkah CPO. Dalam seminggu terakhir, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 0,58% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Secara year-to-date, ringgit terapresiasi 1,14%.

CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Saat ringgit menguat, maka CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan CPO turun, harga pun mengikuti.

Ilustrasi petani sawit melakukan panen (Joshua Paul/Bloomberg)

Analisis Teknikal

Kemudian bagaimana ‘ramalan’ harga CPO untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 46. 

RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI CPO belum terlalu jauh dari 50, sehingga boleh dibilang masih cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 27. Masih menghuni area jual (short).

Dengan koreksi yang sudah lumayan dalam, sebenarnya harga CPO masih berpeluang mencetak kenaikan. Target resisten ada di kisaran MYR 4.480-4.500/ton.

Sedangkan target support akan ada di rentang MYR 4.412-4.343/ton.

(aji)

No more pages