Logo Bloomberg Technoz

Uber meninggalkan kawasan Asia Tenggara pada tahun 2018 dengan menukarkan sahamnya di Grab, dan para pesaing yang lebih kecil belum mampu menggerogoti pangsa pasar Grab dan GoTo secara signifikan.

Perwakilan dari Grab dan GoTo menolak berkomentar.

Grab sedang mempertimbangkan valuasi lebih dari US$7 miliar untuk GoTo, Bloomberg News melaporkan pada bulan Februari, dengan salah satu skenarionya adalah pembelian seluruh saham dengan harga lebih dari Rp100 per lembar. Diskusi semakin intensif dan keduanya melihat tahun 2025 sebagai tahun yang tepat untuk mencapai kesepakatan, kata orang-orang yang mengetahui tentang pembicaraan tersebut.

Laju Saham GOTO Menguat Seiring Perbaikan Performa Keuangan Perusahaan (Bloomberg)

Saham GoTo, yang investornya termasuk SoftBank Group Corp, naik sebanyak 6,3% pada hari ini (18/3/2025) sementara pasar saham Indonesia anjlok paling dalam sejak 2011 karena kekhawatiran akan melemahnya ekonomi. Saham GoTo naik sekitar 15% tahun ini, memberikan perusahaan ini nilai pasar sebesar Rp95 triliun (US$5,8 miliar).

Analis Bloomberg Intelijen Nathan Naidu mengatakan peluang regulator untuk mengizinkan merger antara Grab dan GoTo, atau pengambilalihan GoTo oleh Grab, sangat kecil. Berdasarkan data dari Momentum Works gabungan entitas tersebut secara efektif akan memiliki pangsa pasar layanan on-demand di Asia Tenggara sebesar 60-70%.

“Hal ini dapat dilihat oleh regulator sebagai potensi perilaku monopoli. Integrasi kedua operasi ini mungkin tidak hanya menarik pengawasan ketat dari regulator, tetapi juga dapat mengakibatkan pengurangan tenaga kerja,” tulis Nathan Naidu.

Pertumbuhan Grab dan GoTo telah menurun secara dramatis dari angka tiga digit karena konsumen di Asia Tenggara mengurangi pengeluaran untuk mengatasi inflasi dan suku bunga yang tinggi.

(bbn)

No more pages