Ia menambahkan, AI akan mempercepat pertumbuhan lalu lintas jaringan, memaksa operator untuk menyesuaikan strategi infrastruktur mereka.
Survei Ciena ini juga menemukan bahwa seiring dengan meningkatnya kebutuhan komputasi AI, pelatihan model bahasa besar (LLM) akan semakin terdistribusi di berbagai pusat data AI. Sebanyak 81% responden percaya bahwa pelatihan LLM akan dilakukan di sejumlah fasilitas pusat data yang terhubung melalui DCI.
Dalam memilih lokasi pusat data baru, responden mempertimbangkan beberapa faktor utama, di antaranya:
- Pemanfaatan sumber daya AI dari waktu ke waktu (63%)
- Mengurangi latensi dengan menempatkan komputasi inferensi lebih dekat ke pengguna akhir (56%)
- Persyaratan kedaulatan data (54%)
- Lokasi strategis bagi pelanggan utama (54%)
Survei juga turut menyoroti pentingnya solusi yang lebih berkelanjutan. Sebanyak 98% responden percaya bahwa penggunaan pluggable optics dapat membantu mengurangi konsumsi daya dan jejak fisik infrastruktur jaringan.
Alih-alih menggunakan dark fiber, mayoritas responden (67%) lebih memilih Managed Optical Fiber Networks (MOFN), yang memanfaatkan jaringan berkapasitas tinggi yang dioperasikan oleh penyedia layanan untuk konektivitas pusat data jarak jauh.
"Revolusi AI bukan hanya tentang komputasi, tetapi juga tentang konektivitas. Tanpa fondasi jaringan yang tepat, potensi AI tidak dapat termaksimalkan. Operator harus memastikan infrastruktur DCI mereka siap menghadapi masa depan di mana lalu lintas berbasis AI akan mendominasi," tambah Hatheier.
Indonesia
Adapun di Indonesia, rata-rata 49% pusat data baru diperkirakan akan didedikasikan untuk beban kerja AI. Separuh responden percaya bahwa aplikasi AI akan mendorong peningkatan bandwidth setidaknya enam kali lipat pada jaringan DCI dalam lima tahun ke depan.
Ketersediaan daya, efisiensi biaya, skalabilitas, dan keandalan menjadi faktor utama dalam pemilihan lokasi pusat data baru di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan AI di Tanah Air juga akan sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur jaringan.
Selain itu, 50% responden percaya bahwa aplikasi AI akan mendorong peningkatan bandwidth setidaknya 6 kali lipat pada jaringan DCI dalam lima tahun ke depan.
(wep)


































