Logo Bloomberg Technoz

Bahkan bulan lalu, Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer meluncurkan Rencana Aksi AI Pemerintah, yang bertujuan menjadikan Inggris sebagai pemimpin global dalam AI. Rencana ini mencakup penguatan infrastruktur AI, penciptaan zona pertumbuhan di seluruh negeri, serta penerapan AI dalam layanan sipil untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Meski banyak yang memperingatkan dampak negatif AI terhadap pekerjaan manusia, beberapa eksekutif teknologi menekankan bahwa AI bertujuan untuk membantu pekerja dengan menyederhanakan beban kerja mereka, bukan menggantikan mereka sepenuhnya.

"Karena AI tanpa human intelligence, tanpa inteligence manusia itu tidak ada artinya,"  former Chief Client Officer of Kantar Indonesia  Nadya Ardianti.

Mengenal DeepSeek, AI China Ancam Dominasi Raksasa Teknologi AS

Dalam beberapa minggu terakhir, OpenAI, pengembang ChatGPT, meluncurkan agen AI pertamanya—alat AI yang dapat diprogram untuk menjalankan tugas secara mandiri. Teknologi ini diperkirakan akan memiliki dampak substansial terhadap dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. 

Laporan IPPR sebelumnya bahkan memperingatkan bahwa dalam skenario terburuk, hingga delapan juta pekerjaan di Inggris dapat hilang akibat AI. Carsten Jung, kepala AI di IPPR, menekankan bahwa kebijakan publik harus mengikuti perkembangan AI yang pesat.

"Kemampuan AI berkembang dengan sangat cepat. Peluncuran agen AI menunjukkan bahwa AI bukan sekadar alat, melainkan aktor yang aktif," ujar Jung.

Ia menambahkan bahwa AI berpotensi mengubah lanskap pekerjaan, menghilangkan beberapa pekerjaan lama, menciptakan yang baru, serta mendorong inovasi produk dan layanan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengarahkan perkembangan AI agar dapat menyelesaikan masalah sosial yang besar.

"Selain memastikan keamanan model AI, kita harus menentukan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini memerlukan debat demokratis dan pengawasan ketat dalam penerapan AI. Publik harus terlibat dalam menentukan batasan dan arah pengembangan AI," tegasnya.

Dengan perkembangan AI yang semakin cepat, diskusi global mengenai regulasi dan dampaknya terhadap dunia kerja menjadi semakin penting. Tantangan bagi pemerintah dan industri saat ini adalah bagaimana memastikan AI dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia tanpa mengorbankan kesejahteraan pekerja.

(wep)

No more pages