Saat ini, kata Yuliot, Kementerian ESDM tengah melakukan pemetaan lokasi untuk proyek daur ulang sampah menjadi sumber energi listrik. Prioritas tahap awal akan difokuskan di sekitar 30 wilayah kota besar dan ditargetkan dapat menghasilkan listrik sekitar 20 MW.
“Pada 2029 [targetnya] seluruh kabupaten/kota sampahnya sudah terintegrasi dengan menggunakan teknologi. Jadi produk yang dihasilkan itu bukan saja energi listrik, tetapi sampah plastik dengan menggunakan teknologi hidrolisis itu bisa menghasilkan bahan bakar minyak [BBM] juga. Kemudian, sampah organik bisa menghasilkan bioenergi, entah biogas atau biomassa. Ini sedang kami rumuskan.”
(wdh)
No more pages
































