"Hal menarik dari anomali baru ini adalah kehadiran buyers baru, termasuk yang untuk pertama kalinya datang ke Indonesia," ujar Sobur.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza sebelumnya mengatakan jika sepanjang 2024, industri furnitur mencatatkan pertumbuhan 2,07%, yang turut mendongkrak pertumbuhan sektor industri agro yang menyentuh 5,2%.
Sekadar catatan, Industri agro sendiri mampu memberikan andil hingga 51,81% terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) di sektor industri pengolahan nonmigas.
"Saya optimis kita akan bisa meningkatkan produktivitas industri furnitur, meningkatkan ekspor, dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri,” ujar Faisol.
Sepanjang 2024, ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia tercatat mencapai US$2,37 miliar, naik tipis dari tahun sebelumnya yang mencapai US$2,22 miliar.
Sementara itu, Data Expert Market Research menyatakan nilai pasar furnitur global sepanjang 2024 mencapai US$660 miliar, dan diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 4,9% pada periode 2025 hingga 2034.
"Kita percaya diri, suatu saat ekspor industri mebel lokal bisa mencapai angka US$5 miliar paling tidak di akhir tahun 2030," ujar Sobur.
(lav)
