Selain itu, ia menyebut alokasi US$3,5 juta untuk "dukungan kelompok DEI" dari Defense Human Resources Activity dan hibah US$1,6 juta kepada Universitas Florida untuk "mempelajari faktor sosial dan institusional yang memengaruhi kerentanan serta ketahanan terhadap ancaman iklim di Sahel, Afrika."
"Hal-hal seperti ini bukan fungsi inti militer kita," ujar Parnell, menyebut proyek-proyek tersebut sebagai "gangguan" bagi tugas utama pertahanan.
Militer AS selama ini telah menilai dampak perubahan iklim terhadap pangkalan serta lingkungan keamanan, termasuk kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan kondisi yang terus berubah.
“Tindakan hari ini baru permulaan,” kata Parnell, seraya mengisyaratkan langkah lebih lanjut dalam beberapa pekan mendatang untuk "mengurangi pemborosan, mempertahankan kekuatan inti, dan menjadikan Departemen Pertahanan lebih siap tempur serta lebih mematikan."
Dalam sebuah memo bulan lalu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth menyatakan rencananya untuk memangkas proyeksi belanja militer AS sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.
(bbn)

































