Sendal buatannya sendiri merupakan sendal untuk wanita dewasa dengan model beragam, yang tentunya tidak kalah bagus dari sendal-sendal perempuan yang dijual di toko-toko. Namun, Devin bersaing dengan menawarkan sendal dengan harga yang murah.
“Harganya under Rp100 ribu, gue jual termahal itu Rp79 ribu. Dan bisa laku ribuan pasang dalam seminggu,” ujar Devin saat berbincang di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Devin menceritakan dalam memproduksi barang dagangannya, ia memperkerjakan karyawan sekitar 50 orang. Semua produknya dikerjakan dengan tangan para pengrajinnya.
Memasuki bulan lebaran, Devin bercerita penjualannya naik hingga 10 kali lipat. Berbeda dengan perayaan hari raya lainnya, seperti natal.
“Bisa naik 10 kali lipat. Bisa terjual 100 ribu pasang,”terang Devin.
“Kita juga ikut kompetisi harga termurah gitu-gitu, paling ikut campaign aja gitu, dorong dari live juga, kita ikut campaign gitu, terus ya bikin Shopee video gitu-gitu, itu juga membantu sih. Walaupun nggak semua penjualannya banyak dari situ ya, cuma itu cukup membantu,” tambahnya.
Kesuksesan yang diterima Devin membuatnya ingin mengembangkan karier dengan memiliki toko dan menambahkan produknya, seperti tas dan lain-lain.
“Mungkin ya kalau bisa improve ke sana, mungkin ya bisa ke tas, bisa ke fashion lainnya kayak baju apa gitu-gitu. Cuman mungkin buat deket-deket ini atau 1-2 tahun ke depan, kayaknya masih di fokus di sendal dulu sih,” tambahnya.
Devin juga mengungkapkan, dalam menjalankan usaha, tidak semua berjalan lancar. Cobaan-cobaan pasti selalu ada, walau begitu, ia tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk konsumer.
“Kalau suka-dukanya, paling kalau jualan fashion sendal kayak gini kan agak susah di ini ya, ukuran, warna banyak. Jadi kemungkinan buat mati stoknya itu cukup gede resiko. Kedua, modalnya juga lumayan gede, modalnya juga lumayan gede, buat produksinya. Karena di awal kita udah harus belanja bahan duluan, untuk kasih gaji tukang-tukangnya juga duluan, karena kan ini full handmade ya, jadi dari awal bikin, barang udah jadi, kita belum jual, kita udah harus bayar tukangnya dulu,” ungkap Devin.
(spt)
































