Dolar AS Perkasa Lagi, Rupiah Terancam di Bawah Level Pandemi
Tim Riset Bloomberg Technoz
28 February 2025 07:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah masih berada dalam ancaman pelemahan yang besar pada hari terakhir perdagangan pasar spot, pekan ini, menyusul kebangkitan dolar AS yang telah menjatuhkan rupiah forward di pasar offshore dini hari tadi hingga menyentuh Rp16.578/US$.
Indeks dolar Amerika Serikat (AS) kembali bangkit dengan kenaikan tajam kemarin hingga 0,78% kembali ke level 107,24. Kebangkitan dolar AS terjadi setelah laporan data pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam yang kuat dan ekspektasi bahwa inflasi di negeri itu akan semakin melesat.
Pada saat yang sama, Presiden AS Donald Trump juga menyatakan, penerapan tarif sebesar 25% untuk barang impor dari Kanada dan Meksiko akan berlaku mulai 4 Maret, bersamaan juga dengan pemberlakuan tarif impor dari Tiongkok sebesar 10%. Tarif terhadap China merupakan tambahan setelah pada awal Februari Trump telah mengenakan tarif 10%.
Ketegangan perang dagang di tengah kemungkinan laporan PCE (Personal Consumption Expenditure) termasuk inflasi PCE yang diprediksi naik, menjadi kombinasi yang buruk bagi aset-aset emerging market.
Meski pergerakan yield atau imbal hasil Treasury, surat utang AS, cenderung stabil di 4,25% untuk tenor 10Y dan 4,04% untuk tenor 2Y, kebangkitan lagi the greenback akan membebani mata uang yang menjadi lawannya.