Goldman Sachs Prediksi Rupiah akan Jadi yang Terburuk di Asia
Redaksi
27 February 2025 13:05

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank investasi global, Goldman Sachs, memperkirakan rupiah akan menjadi mata uang dengan kinerja lebih buruk dibandingkan mata uang Asia lain dalam waktu dekat, dalam riset terbaru yang dirilis hari ini.
Sentimen seputar kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump ditambah arus keluar modal asing yang terus berlangsung, akan menjadi faktor utama yang menyeret kinerja rupiah ke depan, menurut analisis Goldman Sachs, dilansir dari Bloomberg hari ini (27/2/2025).
"Rupiah merupakan mata uang paling volatile di kawasan Asia dengan tingkat beda tinggi terhadap dolar AS," kata Rina Jio, analis Goldman Sachs, dalam catatannya.
Pasar saat ini masih belum menghitung sepenuhnya (underpricing) risiko tarif AS. Dolar AS bisa semakin kuat ketika tarif terhadap China, Uni Eropa dan barang impor penting lain mulai diimplementasikan.
Di sisi lain, tekanan faktor musiman ketika musim pembagian dividen datang pada Maret dan April, akan meningkatkan permintaan dolar AS di Indonesia dan memberi tekanan lebih besar pada rupiah. Goldman Sachs menilai, faktor eksternal akan lebih dominan menyetir rupiah.
































