Logo Bloomberg Technoz

Sentimen Tarif Trump Bisa Menekan Rupiah Makin Lemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
27 February 2025 07:30

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan masih akan tertekan lagi dalam perdagangan hari ini, menyusul penguatan dolar Amerika Serikat (AS) di pasar global sejurus dengan perkembangan isu perang tarif yang dikobarkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Indeks dolar AS ditutup menguat 0,1% di kisaran 106,41 pada perdagangan Rabu, mengerek tekanan jual pada rupiah di pasar offshore. Kurs rupiah NonDeliverable Forward (NDF) dini hari tadi ditutup melemah 0,28% di kisaran Rp16.389/US$ di bursa mancanegara. 

Pagi ini, rupiah offshore bergerak di kisaran Rp16.396/US$, memberi sinyal tekanan terhadap rupiah kemungkinan masih berlanjut di pasar spot yang kemarin ditutup di Rp16.370/US$.


Sentimen utama penggerak rupiah hari ini masih dominan dari pasar global. Pernyataan Trump terkait rencana pengenaan tarif impor 25% pada Uni Eropa, juga ketidakjelasan tarif pada China, Kanada serta Meksiko, telah memicu kenaikan permintaan terhadap dolar AS dan menekan mata uang yang menjadi lawannya.

Sementara itu, sinyal yang cenderung hawkish keluar dari pejabat Federal Reserve, menjelang rilis data inflasi PCE pada Jumat malam nanti.